Bawa Tanah dan Air dari Bumi NTT ke Kaltim, Ini Harapan Gubernur Viktor Laiskodat

- 14 Maret 2022, 16:58 WIB
Prosesi penyatuan tanah dan air di lokasi pembangunan IKN baru oleh Presiden Joko Widodo, Senin, 14 Maret 2022.
Prosesi penyatuan tanah dan air di lokasi pembangunan IKN baru oleh Presiden Joko Widodo, Senin, 14 Maret 2022. /Tangkap Layar YouTube/Sekretariat Presiden

FLORES TERKINI - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyatakan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah pusat terkait dengan penyatuan nusantara yang dimulai dari pemindahan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), dengan membawa tanah dan air dari bumi NTT ke Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Dikatakan Gubernur NTT, tanah dan air yang dibawanya dari NTT tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo untuk memindahkan IKN dari Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta ke Provinsi Kaltim.

“Pemerintah dan masyarakat Nusa Tenggara Timur menyerahkan tanah dan air dari rahim Flobamorata untuk disatukan dengan tanah dan air dari seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Gubernur NTT sesaat sebelum menaiki tangga pesawat untuk berangkat menuju Kaltim, Minggu 13 Maret 2022, dikutip dari nttprov.go.id.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Menurun Secara Nasional, 4 Provinsi Masih Alami Kenaikan Termasuk NTT

Pasca tiba di Kaltim dan mengikuti prosesi penyatuan tanah dan air di Kawasan Titik Nol IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Viktor Laiskodat pun mengungkapkan harapannya agar pembangunan ibu kota baru tersebut dapat menciptakan pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.

“Bagi Nusa Tenggara Timur ini sesuatu yang baik karena kami lihat bahwa pemerataan ekonomi itu dapat dilakukan sehingga ibu kota baru yang akan ada ini memberikan pertumbuhan baru bagi kawasan, baik di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, bahkan Papua,” ucap Viktor Laiskodat, Senin 14 Maret 2022, dikutip dari presidenri.go.id.

Viktor Laiskodat mengatakan, bangsa Indonesia telah membuat sejarah baru melalui proses penyatuan air dan tanah dari 34 provinsi di IKN baru yang berlangsung hari ini.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming RCTI 14 Maret 2022, Nonton Live X-Factor Indonesia 2021 Malam Ini

“Apa yang dilakukan hari ini menjadi sejarah baru bagi bangsa Indonesia untuk mampu mempunyai keberanian, untuk melangkah yang tidak ragu lagi, dan untuk mempunyai ibu kota negara yang baru,” ujarnya dikutip dari ANTARA.

Lebih lanjut dikatakannya, prosesi penyatuan air dan tanah dari 34 provinsi hari ini menunjukkan mimpi besar bangsa dan negara Indonesia untuk mempunyai ibu kota negara yang baru.

Menurut Viktor, mimpi memindahkan ibu kota sudah digagas oleh mendiang Presiden Soekarno semasa hidupnya, yang berkeinginan memindahkan ibu kota ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Baca Juga: 5 Peristiwa Sulit dan Menakutkan Namun Harus Dilalui dalam Kehidupan Seorang Wanita: Salah Satunya Menopause

“Hari ini kita bersyukur di bawah pemerintahan Bapak Joko Widodo ini bisa terlaksana dan kita lihat bahwa hadirnya seluruh gubernur untuk membawa tanah dan air sebagai wujud bahwa persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia untuk mempunyai semangat berpindahnya ibu kota negara menuju Kalimantan dapat dilaksanakan dengan baik,” lanjutnya.

Bagi Viktor Laiskodat, kehadiran gubernur atau perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia juga menunjukkan adanya dukungan dari segala sisi, baik dukungan politik, sosial, maupun budaya, terhadap pemindahan ibu kota negara.

Selain itu, kata dia, pemindahan ibu kota menunjukkan bahwa Presiden Jokowi telah melaksanakan amanat leluhur sebelumnya. Hal ini untuk kepentingan dan kesejahteraan bangsa Indonesia dalam pemerataan ekonomi.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming SCTV 14 Maret 2022, Nonton Pernikahan Palsu dan Love Story The Series

Untuk diketahui, tanah yang dibawa Gubernur NTT Viktor Laiskodat ke Kaltim merupakan gabungan tanah di tiga kabupaten dan pulau besar di NTT, yakni Kabupaten Belu (Timor), Sumba Tengah (Sumba) dan Flores Timur (Flores), masing-masing seberat satu kilogram.

Sementara bawaan berupa air diambil dari empat kabupaten dari pulau terluar di NTT, yakni Kabupaten Alor, Sabu Raijua, Rote Ndao dan Lembata, masing-masing satu liter.

Sesuai dengan instruksi Gubernur NTT, pengambilan tanah dan air tersebut dilaksanakan dengan ritual atau prosesi adat masing-masing daerah, kemudian didokumentasikan (dalam bentuk video dan foto) dan dinarasikan.

Selanjutnya tanah dan air tersebut dibawa ke Kupang oleh Bupati dari masing-masing wilayah yang telah ditentukan tanpa diwakilkan, dengan berpakaian adat lengkap sesuai asal daerah pada Jumat 11 Maret 2022, dan diserahkan kepada Gubernur NTT untuk dibawa ke lokasi IKN di Kaltim.

Baca Juga: Rusia Andalkan Bantuan Sanksi dari China Saat AS Memperingatkan Beijing

Dari perbatasan dengan Negara Timor Leste, masyarakat Kabupaten Belu di dusun Halisikun, Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat, menggali tanah dari leluhur sebanyak 77 kali dengan sebatang kayu suci “Ai Suak”. Angka 77 ini merupakan simbol dukungan terhadap pendirian IKN baru yang dibangun bertepatan dengan usia NKRI yang ke-77.

Dari ujung timur pulau Flores, sebongkah tanah diserahkan oleh masyarakat Lewotana Kabupaten Flores Timur. Tanah ini diambil dari kaki Gunung Ile Mandiri yang diyakini masyarakat setempat sebagai asal-muasal manusia pertama yang menghuni Kota Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur.

Selain itu diambil juga segumpal tanah dari Kampung Anajika, Desa Anajika, Kecamatan Umbu Ratu Nggai Barat, satu kampung tua dengan nilai historis budaya dan adat yang sangat kental, dipersembahkan secara tulus oleh masyarakat Kabupaten Sumba Tengah untuk menjadi fondasi pembangunan IKN.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans 7 Senin 14 Maret 2022, Saksikan Lapor Pak hingga Redaksi Malam

Kemudian Masyarakat Adat Pitungbang Kabupaten Alor mempersembahkan tetesan air dari sumber mata air pegunungan Sey Palol. Masyarakat setempat memercayainya sebagai air sakral yang merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.

Dari beranda Selatan, masyarakat Kabupaten Rote Ndao menyerahkan air dari sumber mata air Oemau yang merupakan sumber mata air terbesar di Rote Ndao.

Kabupaten Sabu Raijua, daerah lainnya di batas selatan NKRI, juga mempersembahkan air dari sumber mata air Eimada Rai Jiwuwa sebagai simbol persatuan dan kesatuan dalam wadah NKRI.

Baca Juga: Hasil Liga Spanyol Hari IniL Barcelona Menang Telak Lawan Osasuna, Ferran Torres Cetak Brace

Terakhir, dari Kabupaten Lembata mempersembahkan air kesejukan dan kedamaian untuk Indonesia dari Urumiten, satu-satunya sumber air untuk pertanian lahan basah di Kota Lewoleba, Ibu Kota Kabupaten Lembata.

Tanah dan air yang dibawa dari beberapa wilayah kabupaten di NTT ini kemudian disatukan dengan ritual ritual adat Timor Helong yang berkaitan dengan penyatuan tanah dan air yang disebut “Boifanu”, untuk selanjutnya dibawa ke lokasi pembangunan IKN baru oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: presidenri.go.id ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah