FLORES TERKINI - Nama Richard Theodore belakangan ini menjadi buah bibir warganet, terutama di kalangan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). TikTokers dan video konten kreator itu seketika viral di media sosial usai mengatakan bahwa masyarakat NTT tidak jujur.
Pernyataan Richard Theodore tersebut disimpulkannya setelah melakukan semacam 'social experiment' dengan menguji kejujuran seorang pria lansia belum lama ini, yang berlokasi di salah satu kios di Pelabuhan Tobilota, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Aksi Richard tersebut diabadikan melalui sebuah video dan diunggah ke media sosial, hingga akhirnya memancing berbagai reaksi masyarakat NTT. Dari beragam komentar yang terpantau di beberapa unggahan video tersebut, hampir sebagian besar masyarakat NTT yang mengungkapkan kemarahan mereka atas apa yang telah dilakukan dan dikatakan Richard.
Tidak hanya itu. Aksi Richard Theodore bahkan turut memancing kemarahan sejumlah konten kreator dan artis asal Indonesia Timur, di antaranya komika asal NTT Abdurrahim Arsyad atau yang lebih dikenal sebagai Abdur Arsyad dan Arie Kriting.
Pakar Komunikasi Undana Kupang Buka Suara
Menanggapi aksi Richard Theodore, secara khusus Pakar Komunikasi dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Prof. Alo Liliweri, pun ikut menyampaikan pendapatnya. Menurutnya, Richard Theodore sebaiknya menyampaikan permohonan maaf secara langsung.
“Apa yang dilakukannya itu salah. Dia menganggap orang NTT itu semuanya tidak jujur setelah melakukan aksinya, sehingga saran saya lebih baik dia menyampaikan permohonan maaf ke publik,” kata Prof. Alo Liliweri.
Menurut guru besar di Undana Kupang itu, Richard harus mengklarifikasi apa maksud dari pernyataannya tersebut, jika tidak punya tujuan tertentu maka dia harus menyampaikan kepada publik.