FLORESTERKINI.com – Hujan abu vulkanik yang tersiram oleh Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin, 1 Januari 2024 pukul 21.00 WITA hingga hari ini, Selasa, 2 Januari 2024, terus ‘memandikan’ seluruh isi dalam desa Boru.
Hal yang sama juga terjadi di beberapa wilayah terdampak lainnya di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Perkampungan Boru pun tersaksikan memutih diselimuti abu vulkanik itu.
Pantauan FLORESTERKINI.com, Selasa, 2 Januari 2024 pukul 06.00 WITA, pada lintasan jalan negara di titik persawahan Boru hingga ujung perkampungan Desa Boru maupun di ruas jalan dalam Desa Boru tersebut penuh bertaburan abu vulkanik.
Baca Juga: CPNS 2024: 1,6 Juta PPPK Bakal Diselesaikan Tahun Ini, Aswar Anas Ungkap Skenario Besar Begini
Tatkala terlintas kendaraan bermotor, butiran-butiran halus abu vukanik kiriman Gunung Lewotobi Laki-laki itu tampak berterbangan bebas. Kondisi ini tentu sangat mengganggu warga yang berdomisili pada sisi kiri dan kanan ruas-ruas jalan tersebut.
Oleh beberapa warga yang berdomisili di seputaran Toko Gonzalu-Boru, menyebutkan bahwa bila intensitas semburan abu vulkanik terus meningkat, otomatis hal ini dapat mengancam gangguan pemandangan (mata) dan pernapasan warga Boru maupun warga di sejumlah titik terdampak lainnya.
Hinggapan abu vulkanik tersebut pun tersaksikan juga pada atap bangunan rumah-rumah warga maupun tanaman milik mereka. Sementara di area persawahan dan ladang kering milik warga semisal di Boru, Padang Pasir-Desa Hokeng Jaya, dan Watomanuk, pun terlihat padat berlumuran abu vulkanik.
Kondisi tersebut sontak membangkitkan kecemasan warga akan potensi matinya tanaman pertanian mereka yang tertutup abu vulkanik tersebut.