Kepala Desa Klatanlo itu mengakui, perintah tersebut disampaikan kepada dirinya dan Kades Hokeng Jaya oleh Camat Wulanggitang, pada pertemuan terbatas tim Forkopimcam Wulanggitang di Rujab Camat Wulanggitang, Minggu, 7 Januari 2024 malam.
“Saya dan Kades Hokeng Jaya ditelpon untuk mengikuti rapat di Rujab Camat Wulanggitang pada pukul 23.30 WITA. Usai menerima telpon, saya lalu menuju ke Rujab Camat. Ketika tiba, ternyata sudah ada Pak Danramil 06 Wulanggitang dan Pak Kapolsek Wulanggitang, beserta beberapa anggota Kodim,” kisah Kades Klatanlo, Piet Muda, sapaan akrabnya.
Materi rapat yang dipercakapkan pada saat itu adalah keharusan menjemput warga yang masih berdiam di pemukiman dan mengantar mereka ke kamp pengungsian di titik Posko Utama.
“Kepada kami disampaikan agar malam itu harus jemput warga yang masih menetap di desa untuk diantar ke Posko Utama. Pada saat itu, saya keberatan, karena di Klatanlo sedang ada kedukaan. Atas keberatan saya itu, penjemputan warga yang masih menetap di pemukiman lalu berganti ke wilayah Duang-Bawalatang,” ungkap Kades Piet Muda.
Lanjut Piet Muda, Camat Wulanggitang pun meminta dirinya bersama Kades Hokeng Jaya untuk mengumumkan kepada warga agar segera merapat ke Posko Utama, karena adanya perubahan status yang berpotensi terjadinya gempa. Atas perintah tersebut, Kades Klatanlo pun lalu menjalankannya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Ramai Dibahas Indocafe Coffeemix Mengandung Serbuk Narkoba, Benarkah?
Sementara itu, Camat Wulanggitang, Fredy Moat Aeng, yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon membantah kalau dirinya menginstruksikan pengumuman dengan redaksi peningkatan status Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Bahwa benar, dalam rapat itu kami mempercakapkan soal evakusi warga di Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, dan Nawokote pada Minggu malam itu. Mengapa demikian? Karena ada kondisi luar biasa yang tersaksikan pada saat erupsi di hari Minggu malam. Pada saat itu terjadi erupsi disertai pijaran api,” kata Fredy Moat.
“Nah, karena kami peduli, kami ingat, dan kami sayang dengan warga, maka saya meminta Kades Klatanlo, dan Hokeng Jaya serta Kades Nawokote untuk mengumumkan kepada warga, meminta mereka untuk harus merapat ke kamp pengungsian guna menghindari dampak erupsi sebagaimana yang terlihat pada malam itu. Saya tidak pernah memerintahkan, apalagi mengajarkan soal redaksi adanya peningkatan status dari Level Siaga ke Awas itu,” tegas Camat Moat.