Kawal Kasus Dugaan TPPO, TRUK Maumere Sambangi Keluarga Korban, Anak di Bawah Diduga Ikut Jadi Korban

- 6 April 2024, 14:08 WIB
Ilustrasi TPPO.
Ilustrasi TPPO. /Pixabay

FLORESTERKINI.com – Tim Relawan Untuk Kemanusiaan (TRUK) Maumere turut mengawal kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang kini sedang menyita perhatian publik.

Koordinator TRUK Maumere, Suster Fransiska Imakulata, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendatangi keluarga korban Jodimus Moan Kaka (40) di Desa Hoder, Kecamatan Waigete, pada Kamis, 4 April 2024 kemarin.

“Kami tadi ke sana, sampai di sana ada satu keluarga, itu om dari Halehebing masih keluarga dengan mama Mery, istri dari korban," ungkap aktivis HAM yang akrab disapa Suster Ika itu.

Baca Juga: Di Papua, Pemda Alokasikan Anggaran Rp20 Miliar untuk Biaya Kuliah Mahasiswa di Luar Negeri

Di dalam rumah tersebut, Suster Ika bersama tim dari TRUK Maumere menemui Istri almarhum Jodimus Moan dan berdialog seputar keberangkatan almarhum ke Kalimantan Timur, hingga meninggalnya almarhum di tanah rantau itu.

“Saya bertanya, apakah sebelum berangkat sudah punya riwayat sakit dari sini, ternyata tidak ada,” ujar Suster Ika.

Dalam dialog tersebut, Suster Ika juga mendengarkan cerita dari istri almarhum, bahwa sebelumnya ada dua orang yang mendatangi dan mengajak korban untuk berangkat kerja di Kalimantan Timur.

Baca Juga: Kabar Gembira! PPG Prajabatan 2024 Resmi Dibuka Bagi Lulusan dari 50 Jurusan Berikut

“Dia sebut dua nama, Joker (YS) itu dan Yulius, yang menurut mereka si Yulius ini adalah kaki tangannya si Joker, yang sampai pergi ambil kartu KIS di rumah saat diketahui almarhum Jodi ini sakit,” ucap Suster Ika.

Menurut pengakuan istri korban, kata Suster Ika, keluarga korban telah menghubungi YS alias Joker untuk membiayai pengobatan korban di Kalimantan Timur.

Saat itu, YS menjanjikan akan membantu biaya pengobatan, namun sampai korban meninggal dunia, keluarga tak kunjung menerima uang sepeser pun dari Joker.

Baca Juga: Liga Inggris: Jelang Duel Kontra Crystal Palace, Guardiola Pilih 'Parkirkan' Haaland dan De Bruyne

Dugaan Keterlibatan Anak di Bawah Umur

Tak berhenti sampai disitu, Suster Ika bersama tim dari TRUK Maumere juga menemukan indikasi adanya anak di bawah umur yang turut diberangkatkan ke Kalimantan Timur sebagai tenaga kerja ilegal.

“Dari sekian banyak itu, baru satu yang terindikasi masih usia anak, 17 tahun lebih, nanti Agustus baru 18 tahun. Jadi dalam kasus ini ada korban anak (di bawah umur) yang direkrut," ujarnya.

Baca Juga: Rayakan HUT ke-29, KSP Kopdit Pintu Air Kini Fokus di Sektor Pendidikan dan Kesehatan

Suster Ika mengaku, dirinya kesulitan untuk mendapatkan identitas korban dugaan TPPO secara jelas dan pasti.

“Hanya dua yang memang kita bisa tahu identitasnya, yang lain hanya nama panggilannya saja, dari tujuh puluhan orang itu ternyata datang dari mana-mana, bukan hanya Hoder saja,” ucap Suster Ika.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah