FLORESTERKINI.com – Kurang lebih sebanyak 706 hektare (ha) lahan sawah di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), belum ditanami padi hingga akhir April 2024.
Menurut Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Gadir H. Ibrahim Dean, hal itu terjadi karena adanya pergeseran musim hujan. Kata dia, biasanya musim hujan terjadi pada bulan September hingga Februari, namun hal ini rupanya tidak berlaku di tahun ini.
Hal itu disampaikan Gadir Ibrahim Dean saat acara penanaman perdana padi sawah pada lahan sawah tadah hujan di hamparan Pongo, Desa Ekoae, Kecamatan Wewaria, belum lama ini.
Baca Juga: Batal? Hilang Bagasi? Tenang, Ada Asuransi Perjalanan Zurich yang Siap Menyelamatkan Liburanmu!
“706 ha lahan sawah yang belum ditanami padi merupakan lahan sawah tadah hujan yang air irigasinya hanya dari air hujan,” kata Gadir Ibrahim Dean, Senin, 29 April 2024.
Ia menjelaskan, biasanya masyarakat mulai melakukan aktivitas tanam-menanam padi pada bulan Maret. Namun karena bergesernya musim hujan di periode kali ini, lahan sawah tadah hujan baru bisa ditanami padi pada bulan April.
Ia menambahkan, luas area tanam padi sawah di Kabupaten Ende adalah 3.559 ha dari total luas baku sawah seluas 4.265 ha, termasuk di Desa Ekoae, Kecamatan Wewaria.
Karenanya untuk mengatasi situasi tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Ende pun mengusulkan bantuan perpompaan melalui Kementerian Pertanian RI.