Kronologi Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di KPI, Korban Mengaku sebagai Kepala Rumah Tangga

2 September 2021, 16:47 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual. /PIXABAY/

FLORES TERKINI - Baru-baru ini beredar sebuah kabar yang menghebohkan. Kabar heboh ini berupa jeritan seseorang yang mengaku sebagai korban pelecehan seksual dan korban bullying di Kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Di dalam curhatannya, korban yang berinisial MS ini mengaku sebenarnya sudah melaporkan kejadian pelecehan seksual dan bullying yang dialaminya ke Komnas HAM dan pihak berwajib.

Namun karena tidak ada perkembangan, MS yang mengaku sedang mengalami trauma hebat dan berat lalu mengirimkan keterangan tertulisnya secara terbuka kepada Presiden Jokowi. Harapannya, agar jeritan hatinya dapat didengar oleh Presiden Jokowi.

Baca Juga: Joe Biden Ungkap Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan sebagai Langkah Akhir Operasi Militer

"Tolong Pak Jokowi, saya tak kuat dirundung dan dilecehkan di KPI. Saya trauma buah zakar dicoret spidol oleh mereka," tulis MS dalam pembuka keterangan persnya pada hari Rabu, 1 September 2021.

Dalam keterangannya tersebut, MS meluapkan semua yang dialaminya secara runut. Korban sendiri merupakan pegawai di Kantor KPI Pusat.

Menurut pengakuannya, sejak awal ia bekerja di Kantor KPI Pusat pada 2011, dirinya mulai menjadi korban intimidasi dan bullying. Kejadian ini pun diakuinya berlangsung sepanjang 2012 hingga 2014.

Baca Juga: Sayang Seribu Sayang, Maudy Makan Hati Sendiri, Kasus Sinopsis Love Story The Series Jumat 3 September 2021

Seperti kasus antara senior dan junior, korban sering diminta untuk membeli makanan dan minuman untuk rekan-rekan kerja seniornya. MS juga mengaku selalu dilecehkan oleh rekan kerjanya yang sesama laki-laki.

"Mereka secara bersama-sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh. Saya sendiri dan mereka banyak. Perendahan martabat saya dilakukan terus-menerus dan berulang-ulang sehingga saya tertekan dan hancur pelan-pelan," kata MS.

Ada satu kejadian bullying yang cukup membekas dalam ingatan MS, yang membuat dirinya merasa begitu direndahkan sebagai seorang manusia.

Baca Juga: Prediksi Zodiak Cinta 3 September 2021, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces: Kamu Lagi Badmood

Dituturkannya, sekitar tahun 2015, beberapa rekan kerjanya melakukan pelecehan yang sangat fatal padanya.

Saat itu, rekan-rekan kerjanya tersebut memegangi kepala, kaki, dan tangannya, lalu menelanjanginya, memiting, dan melecehkannya.

Tak sampai di situ, rekan-rekan kerjanya lalu mencoret-coret kehormatannya dengan spidol. Aksi ini juga didokumentasikan oleh seorang rekan kerjanya yang lain.

Baca Juga: Prediksi Zodiak Cinta 3 September 2021, Leo, Virgo, Libra, Scorpio: Terbukalah Mengenai Perasaanmu

Akibat pelecehan ini, kehidupan MS selanjutnya menjadi hancur, trauma, dan kehilangan kestabilan emosi. Dirinya sering stres dan merasa sangat terhina sebagai seorang manusia.

MS menyebut, sebagai laki-laki, seorang suami, dan juga kepala rumah tangga, harga dirinya benar-benar hancur.

“Kadang di tengah malam, saya teriak-teriak sendiri seperti orang gila. Penelanjangan dan pelecehan itu begitu membekas. Mereka berhasil meruntuhkan kepercayaan diri saya sebagai manusia,” ujarnya.

Baca Juga: Prediksi Zodiak Cinta 3 September 2021, Aries, Taurus, Gemini, Cancer: Bersiap-siap Temukan Sosok Impian

Satu lagi perundungan yang dialami MS terjadi ketika acara Bimtek pada tahun 2017, bertempat di Resort Prima Cipayung, Bogor.

Saat sedang tertidur, tubuh MS diangkat oleh rekan kerjanya dan dilemparkan ke dalam kolam. MS mengaku begitu menderita, meski rekan-rekannya saat itu tertawa riang.

Meskipun demikian, MS mengatakan mau tak mau dirinya harus bertahan demi mencari nafkah bagi keluarganya dan ibunya; bekerja dengan benar, lalu menerima gaji sebagai haknya, serta membeli susu bagi anak semata wayangnya.

Baca Juga: Sinopsis Terpaksa Menikahi Tuan Muda Jumat 3 September 2021: Oma Rima Sekarat, Abhimana Pikul Beban Bertubi

Stres yang berkepanjangan menyebabkan MS akhirnya sering jatuh sakit, baik secara fisik maupun psikis, terhitung sejak tahun 2016.

Karena itu pada 8 Juli 2017, MS lalu memeriksakan dirinya ke Rumah Sakit PELNI untuk endoskopi. Hasilnya, dokter mengatakan jika MS menderita hipersekresi cairan lambung akibat stres dan trauma.

Pengobatan yang dilakukannya di tahun yang sama ke dokter penyakit dalam dan psikiater di RS Sumber Waras pun tak membuahkan hasil yang memadai. Apalagi, aksi pelecehan dan penindasan tersebut masih berlanjut hingga tahun 2018.

Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series Jumat 3 September 2021: Argadana Percayakan Maudy  100 Persen di Tangan Zidan

“Mereka terus merundung dengan kata-kata kotor dan porno seolah saya bahan hiburan mereka,” kata MS.

Karena tak lagi betah dan sering sakit, MS lalu memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Polsek Gambir di tahun 2019. Namun, jawaban yang didapatkannya sungguh mengecewakan.

“Lebih baik adukan dulu saja ke atasan. Biarkan internal kantor yang menyelesaikan,” ungkap MS meniru kata-kata petugas waktu itu.

Baca Juga: Simak Momen Penting di Tanggal 3 September Besok, Ada Kabar Baik bagi Pasien Covid-19

MS kemudian melaporkan pelecehan dan penindasan yang dialaminya kepada atasannya. Sayangnya, MS malah dipindahkan ke ruangan lain yang dianggap “ditempati oleh orang-orang yang lembut dan tak kasar. Sementara itu, para pelaku sama sekali tak disanksi. Hasilnya, penindasan dan pelecehan pun masih terus terjadi.

“Bahkan pernah tas saya dilempar keluar ruangan, kursi saya dikeluarkan dan ditulisi: ‘Bangku ini tidak ada orangnya’,” ungkapnya.

Keadaan MS makin memburuk hingga dirinya divonis mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) oleh psikolog di Puskesmas Taman Sari.

Baca Juga: Kisah IRT di Desa Nobo Flores Timur yang Menaruh Harapan Hidup dari Batu Pecah

Keputusan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Polsek Gambir pun kembali dilakukannya pada 2020, dengan harapan laporannya dapat diproses dan para pelaku dipanggil untuk diperiksa.

Namun seperti sebelumnya, MS mengaku petugas tidak menganggap ceritanya sebagai persoalan serius, hingga lagi-lagi dirinya mendapatkan jawaban yang diharapkannya.

“Begini saja Pak, mana nomor orang yang melecehkan Bapak, biar saya telepon orangnya,” kata petugas kala itu.

Baca Juga: Kode Redeem Mobile Legend Kamis 2 September 2021, Buruan Tukar dengan Hadiah Diamonds dan Bundle

MS juga mengaku pernah mengirim pesan via DM Instagram kepada pengacara kondang Hotman Paris dan Deddy Corbuzier pada Oktober 2021 dengan maksud meminta tolong.

“Tapi sayang, mereka berdua tidak merespon. Mungkin mereka sibuk dan tak punya waktu untuk membantu saya yang hanya karyawan rendahan di KPI Pusat,” ujarnya.

Dari semua kejadian pelecehan, penindasan, perundungan, dan bullying yang dialaminya tersebut, MS akhirnya mengungkapkan jeritan batinnya yang tertuju terutama kepada Presiden Joko Widodo.

“Pak Jokowi, Pak Kapolri, Menkopolhukam, Gubernur Anies Baswdan, tolong saya. Saya berharap Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia mau membaca apa yang saya alami,” harapnya.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler