Menkominfo: Percepatan Transformasi Digital adalah Kunci Pemulihan Pasca Pandemi

- 6 Agustus 2021, 11:28 WIB
Menkominfo Johnny G. Plate.
Menkominfo Johnny G. Plate. /www.kominfo.go.id/

FLORES TERKINI - Pemerintah Republik Indonesia melakukan percepatan transformasi digital sebagai upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Terkait hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, menyatakan bahwa transformasi digital perlu menjadi perhatian negara-negara anggota G-20 sebagai salah satu elemen kunci dalam mempercepat pemulihan pasca pandemi Covid-19, mengupayakan pertumbuhan yang berkelanjutan, dan membangun bangsa yang lebih tangguh.

“Percepatan transformasi digital yang berkelanjutan adalah elemen kunci dalam upaya pemulihan pasca pandemi Covid-19, sekaligus menjadi komponen pendorong dalam membangun bangsa yang lebih tangguh dan berdaya,” paparnya dalam Sesi Pertama Pertemuan Tingkat Menteri G20 Bidang Digital dari Jakarta yang digelar secara virtual, Kamis, 5 Agustus 2021 kemarin.

Baca Juga: Andi Mallarangeng Soroti Cat Ulang Pesawat Kepresidenan, Warganet: Jangan Ubah Sejarah Demi Menjilat Majikan

Dalam sesi yang membahas tentang “Transformasi Digital untuk Pemulihan Ekonomi” itu, Menkominfo juga memaparkan Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024, yang disusun sebagai pedoman transformasi digital Indonesia.

“Peta Jalan Indonesia 2021-2024 disusun sebagai pedoman strategis perjalanan Indonesia menjadi bangsa digital, yang dilaksanakan melalui empat pilar, yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital,” paparnya.

Menurut Menteri Johnny, keberadaan infrastruktur digital yang kuat dan merata adalah prasyarat agar transformasi digital dapat menjangkau serta dirasakan oleh setiap orang.

Baca Juga: Blak-blakan, Natalius Pigai Ungkap Tiga Aktor Penting Ini Siapkan Ganjar Pranowo Menjadi Capres 2024

Upaya pemerataan pembangunan infrastruktur digital yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia juga turut dipaparkan, seperti penggelaran jaringan serat optik backbone, pengembangan jaringan fiber-link dan microwave-link, peluncuran 9 satelit telekomunikasi, dan pembangunan 559.000 stasiun pemancar sinyal (Base-Transceiver Stations/BTS).

“Pemerintah Indonesia dan perusahaan telekomunikasi telah menggelar jaringan kabel serat optik sepanjang 342.000 kilometer di darat dan laut, sebagai tulang punggung konektivitas teknologi informasi dan komunikasi, di mana lebih dari 12.000 kilometer dibangun di bawah proyek nasional jaringan Palapa Ring,” jelasnya.

“Penggelaran infrastruktur yang masif ini untuk memastikan bahwa konektivitas dapat menghubungkan yang belum terhubung tanpa meninggalkan satu orang pun. Maka dari itu, kami berharap hilirisasi telekomunikasi digital dapat terlaksana dengan baik,” lanjutnya.

Baca Juga: Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap II Dibuka hingga September 2021, Simak Syarat-syarat Pendaftaran

Menkominfo menjelaskan, sebagai cerminan komitmen untuk memastikan tercapainya tujuan dan perencanaan infrastruktur digital, Indonesia menerapkan skema pembiayaan campuran (blended financing scheme) yang diharapkan dapat meningkatkan rasio tautan internet secara berkelanjutan, sekaligus memperkecil disparitas digital di Indonesia.

“Upaya tersebut tidak berhenti pada pembangunan infrastruktur atau di tingkat hulu. Ada urgensi untuk melanjutkan upaya ini ke tingkat hilir, di mana kegiatan ekonomi digital terutama dilaksanakan,” jelasnya.

Oleh karena itu, Kementerian Kominfo tengah mempersiapkan terbentuknya masyarakat digital yang semakin cakap melalui berbagai pelatihan literasi dan kompetensi digital guna memastikan bahwa transformasi digital dapat dikelola dengan baik dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Baca Juga: Kemdikbud Beberkan 5 Fakta Menarik tentang Bahasa Indonesia, Salah Satunya Menjadi Bahasa Resmi di Vietnam

“Jadi, kami tidak hanya berhenti di pembangunan infrastruktur digital yang merupakan prasyarat utama dalam transformasi digital. Tetapi, pilar-pilar ini harus berjalan beriringan, untuk mencapai transformasi digital yang menyeluruh,” jelasnya.

Hilirisasi Ekonomi Digital

Dalam kesempatan itu, Menkominfo juga mengatakan transformasi digital dapat mendorong perubahan model usaha, meningkatkan peluang yang menghasilkan nilai tambah, dan mendorong perubahan lintas sektoral dalam pola pikir bisnis yang didorong secara digital.

Baca Juga: Link Download Gratis Twibbon HUT RI ke-76, Pasang Aneka Twibbon Unik untuk Hari Kemerdekaan Indonesia

“Hilirnya daripada infrastruktur digital akan berujung pada penguatan potensi ekonomi digital. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan infrastruktur digital kita untuk terus mendorong penguatan dan manfaat ekonomi digital. Saat ini tulang punggung perekonomian Indonesia adalah UMKM dan Ultra Mikro yang menjadi penyumbang 61,07 persen dari PDB Indonesia,” jelasnya.

Sebagai komitmen nyata memperkuat potensi ekonomi digital Indonesia, Kementerian Kominfo berkomitmen untuk telah melakukan berbagai upaya baik melalui penguatan over-the-top marketplace, pembinaan perusahaan rintisan (start-up) untuk menjadi unicorn dan decacorn berikutnya, serta memberdayakan UMKM/UMi agar dapat semakin cakap mengembangkan bisnis di platform digital.

“Kami memfasilitasi 30 juta UMKM/UMi agar dapat masuk secara digital (digitally onboarded) pada tahun 2024, mengingat kontribusinya terhadap PDB Indonesia. Untuk tahun lalu saja, PDB Indonesia bernilai lebih dari US$ 1,06 triliun, atau 40% dari total ukuran ekonomi ASEAN,” tutur Menteri Johnny.

Baca Juga: Berlaku Mulai Agustus 2021, Simak Aturan Terbaru Terkait Kepemilikan SIM C hingga Ongkos Pembuatannya

Menkominfo menyatakan, saat ini ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan melampaui nilai 124 miliar dollar Amerika Serikat pada akhir tahun 2024. Menurutnya, hal ini yang menjadi pendorong ekonomi digital Indonesia di kawasan, yang menjadi salah satu dari dua sektor yang mencatatkan pertumbuhan positif dua digit, yaitu sebesar 10,58 persen pada tahun 2020 lalu.

“Digital onboarding UMKM/UMi diharapkan dapat semakin berkontribusi pada ekspansi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan akan terus tumbuh sebesar 23 persen menjadi 124 miliar USD pada tahun 2024,” tuturnya.

Pemerintah Indonesia juga telah memberikan stimulus keuangan dan subsidi khusus untuk para pelaku UMKM/UMi agar dapat tetap berusaha dan kembali bangkit di masa pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Meriahkan HUT RI ke-76, Kemenparekraf Gelar Lomba Membuat Konten Kemerdekaan: Ada Lomba Video TitTok

“Indonesia sedang dalam perjalanan menuju transformasi digital yang berkelanjutan dengan memfokuskan diri kembali untuk tidak hanya memberdayakan ekonomi start-up, tetapi juga untuk membuat para pelaku UMKM/UMi tetap berkembang selama dan setelah masa pandemi. Untuk itu, Indonesia terus menciptakan instrumen pendanaan bagi UMKM/UMi dan startup,” tandas Menteri Johnny.

Menkominfo meyakini, setiap negara yang mengikuti Pertemuan Menteri Digital G20, memiliki aspirasi yang sama dengan Indonesia untuk terus memberdayakan mereka yang paling membutuhkan bantuan selama masa pandemi, terutama melalui proses digitalisasi dan kolaborasi yang konkret.

“Mengejar kolaborasi digital yang lebih intensif, namun konkret dalam waktu dekat harus menjadi aspirasi utama kami,” tandasnya.

Baca Juga: 7 Bansos yang Bakal Cari di Bulan Agustus 2021: Ada BLT Rp300 Ribu dan Kartu Prakerja Gelombang 18

Dalam sesi itu, Indonesia menegaskan komitmen terus melaksanakan transformasi digital untuk pertumbuhan berkelanjutan.

Indonesia juga mendorong negara-negara G20 untuk terus meningkatkan kolaborasi agar dapat semakin mengoptimalkan peluang serta manfaat ekonomi digital.

Sebagai forum negara-negara ekonomi terbesar, Indonesia berharap agar G20 dapat menjadi aktor penggerak utama dalam upaya transformasi digital dunia yang lebih baik dan semakin berkelanjutan.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah