FLORESTERKINI.com – Awal tahun umumnya identik dengan cuaca ekstrem yang berpotensi melanda wilayah-wilayah di Indonesia. Selain curah hujan yang tinggi yang bisa menimbulkan bencana banjiir, wilayah perairan di Tanah Air pun berpeluang diterjang angin kencang hingga gelombang tinggi.
Terbaru, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMGK) melaporkan adanya potensi gelombang tinggi hingga 4 meter yang berpeluang terjadi di sejumlah wilayah perairan di Indonesia. Menurut BMKG, gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi pada 30 Januari hingga 1 Februari 2024.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, dalam keterangannya pada Selasa, 30 Januari 2024 mengatakan, prediksi adanya gelombang tinggi tersebut dipicu oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian utara yang umumnya bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4-30 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, angin umumnya bergerak dari barat-barat laut dengan kecepatan 4-30 knot.
Baca Juga: Gelar Simulasi Pemungutan Suara, KPU Sikka Libatkan Kelompok Disabilitas
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian utara, Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, dan Laut Arafuru," kata Eko Prasetyo, dikutip FLORESTERKINI.com dari ANTARA.
Eko mengatakan, pola angin tersebut menyebabkan adanya peningkatan gelombang di beberapa wilayah perairan di Indonesia dengan ketinggian yang berbeda-beda, antara 1,25 meter hingga 4 meter.
Wilayah Perairan dengan Potensi Gelombang 1,25-2,5 Meter
Untuk wilayah perairan di Indonesia yang berpotensi terjadi gelombang dengan ketinggian 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di wilayah-wilayah berikut ini.
Baca Juga: Sejak Desember 2023, Guru Tenaga Kontrak di Flores Timur Belum Terima Gaji, SK Kontrak Menjauh?
- Selat Malaka bagian utara
- Perairan utara Sabang
- Perairan barat Aceh
- Perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai
- Perairan Bengkulu-barat Lampung
- Samudra Hindia Barat Sumatra
- Selat Sunda bagian barat dan selatan
- Perairan selatan Banten-Jawa Timur
- Perairan selatan Bali - Pulau Sumba
- Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan
- Laut Sawu
- Perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rotte
- Laut Natuna Utara
- Perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna
- Laut Natuna
- Laut Sulawesi bagian timur
- Perairan Kepulauan Sitaro
- Perairan Bitung-Likupang
- Laut Maluku
- Perairan utara Kepulauan Sula
- Laut Banda
- Laut Sumbawa
- Laut Flores
- Perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar
- Perairan selatan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru
- Laut Arafuru
- Perairan Halmahera
- Laut Halmahera
- Perairan utara Papua Barat-Papua
- Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Papua
Wilayah Perairan dengan Potensi Gelombang 2,5-4 Meter
Sementara itu, gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,50-4 meter berpeluang terjadi di wilayah-wilayah perairan sebagai berikut.
- Perairan Kepulauan Sangihe
- Perairan Kepulauan Talaud
- Samudra Pasifik Utara Halmahera
Imbauan BMKG
Dengan adanya situasi tersebut, BMKG mengimbau masyarakat yang beraktivitas di wilayah pesisir agar senantiasa waspada terhadap potensi gelombang tinggi tersebut.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," imbau Eko.
Selain itu, Eko Prasetyo juga mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti dengan moda transportasi berupa perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter) dan kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).
Kemudian kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter) dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter).***