Kenali Risiko dan Kerugian Robot Trading Berikut! Jangan Asal Dagang, Awas Mendadak Jatuh Miskin

7 Maret 2024, 16:24 WIB
Ilustrasi robot trading. /Unsplash/Kanchanara

FLORESTERKINI.com – Di zaman yang serba canggih saat ini, tidak sedikit orang berpikir untuk menghasilkan uang dengan cara mudah. Salah satu yang digunakan adalah berinvestasi di platform keuangan digital dengan menggunakan sistem robot trading.

Umumnya, robot trading digunakan oleh para pelaku investasi saham, kripto, dan sejenisnya untuk proses trading di marketplace tertentu. Alih-alih mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, tidak jarang para penggunanya malah merugi.

Seperti yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, bahwa perdagangan keuangan dengan menggunakan robot trading kerap memicu timbulnya sejumlah kasus, dan yang terbanyak adalah penipuan yang berujung hilangnya sejumlah dana milik para investor yang memanfaatkan teknologi itu.

Baca Juga: PLN Klaim Sudah Terimakan Program Listrik Gratis bagi 125 KK di NTT

Apa Itu Robot Trading?

Dirangkum dari berbagai sumber terpercaya, robot trading adalah sistem perangkat lunak otomatis yang memiliki kemampuan mendeteksi dan menunjukkan sinyal perdagangan keuangan digital.

Karena berupa perangkat lunak otomatis, teknologi ini tentunya menggunakan bahasa pemrograman komputer yang bertujuan untuk melakukan perdagangan keuangan secara otomatis.

Sebenarnya, teknologi ini sudah lama ada dan terbukti memiliki manfaat yang baik untuk proses trading. Beberapa pelaku investasi saham dan kripto mengenal robot trading dengan istilah automated trading dan algorithmic trading.

Baca Juga: Rindu Dapatkan SK, Eks Sub Penyalur BBM di Flores Timur Hadapi Situasi Dilematis

Cara Kerja Robot Trading

Selaras prinsip dasarnya, robot trading bekerja mencari peluang dari open sell, open trade, dan buy di pasar perdagangan digital. Dengan teknologi khusus yang sebenarnya telah diprogramkan manusia, teknologi ini secara otomatis akan ‘memutuskan’ waktu yang tepat untuk melakukan pembelian atau penjualan.

Sinyal pasar perdagangan yang ada akan membantu robot menggerakkan algoritma sehinga akan muncul perkiraan, apakah akan membeli atau menjual pada waktu tertentu.

Adapun sistem tersebut berlangsung secara otomatis dan update real time, sehingga memudahkan para penggunanya untuk mengetahui keuntungan atau kerugian yang didapatkan dari aktivitas trading tersebut.

Baca Juga: 100 Tahun dalam Kegelapan, Warga di Pedalaman NTT Dapat Bantuan Solar Cell dari Kapolres Belu

Risiko dan Kerugian Robot Trading

Menurut tutur pengalaman beberapa penggunanya, robot trading memang bisa menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu pendek, namun risikonya pun tidaklah kecil. Jika terjadi penurunan harga yang tiba-tiba, keuntungan yang didapatkan bisa sangat kecil, atau yang paling fatal, lenyap tak berbekas sedikit pun.

Bahkan, robot trading yang dikatakan terbaik sekalipun tidak menjamin keuntungan yang maksimal bagi penggunanya, dengan kata lain tetap memberikan peluang untung dan rugi yang sama.

Karena itu sebelum menggunakan robot trading, baiklah calon investor mengenali terlebih dahulu risiko dan kerugian yang berpotensi didapatkan dari aktivitas trading dengan menggunakan teknologi tersebut untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan, sebagaimana yang dipaparkan FLORESTERKINI.com berikut ini.

Baca Juga: Ini Deretan Partai Pemenang Pemilu 2024 di Flores Timur, 2 Partai Tak Sumbang ADPRD

1. Kekurangan Keterampilan Manusia

Berbeda dengan manusia, robot trading tidak memiliki kemampuan untuk memahami situasi pasar secara kompleks atau faktor-faktor fundamental yang dapat memengaruhi perdagangan. Pasalnya, teknologi ini hanya beroperasi berdasarkan algoritma yang telah diprogramkan manusia.

Artinya, keberhasilan atau kesuksesan sebuah robot trading tetap bergantung pada keterampilan ‘tangan’ dan ‘otak’ manusia. Jika manusia saja bisa ‘keliru’, bayangkan saja apa hal terburuk yang bisa terjadi dengan teknologi ini?

Baca Juga: Soal Penggunaan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Kemenko Perekonomian: Itu Baru Wacana

2. Ketergantungan pada Perangkat Lunak

Robot trading rentan terhadap kegagalan teknis, seperti bug atau kesalahan pemrograman. Jika terjadi kesalahan dalam perangkat lunak, hal ini dapat mengakibatkan kerugian besar dalam perdagangan.

3. Volatilitas Pasar yang Fluktuatif

Pasar keuangan seringkali sangat fluktuatif dan tidak dapat diprediksi. Robot trading mungkin tidak mampu menanggapi perubahan pasar dengan cepat, atau dapat melakukan perdagangan yang merugikan dalam situasi volatilitas sedang tinggi.

Baca Juga: Songsong Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, Pemerintah Daerah Diminta Matangkan Persiapan

4. Backtesting Tak Akurat

Algoritma robot trading sering diuji dengan menggunakan data historis untuk mengoptimalkan kinerjanya. Namun, strategi yang berhasil dalam pengujian mundur (backtesting) tidak selalu akan berhasil dalam kondisi pasar yang sebenarnya.

5. Over-Optimization

Terlalu banyak memperbaiki strategi perdagangan untuk memaksimalkan kinerja dalam pengujian mundur dapat mengarah pada over optimisasi. Hal ini berarti, strategi perdagangan dapat menjadi terlalu spesifik untuk kondisi pasar tertentu dan tidak berhasil dalam situasi yang berbeda.

Baca Juga: Banjir di NTT, Jembatan Penghubung Dua Kabupaten Putus

6. Ketidakstabilan Sistem Keuangan

Robot trading dapat rentan terhadap peristiwa-peristiwa besar di pasar keuangan, seperti krisis ekonomi atau gejolak politik global, yang dapat menyebabkan kerugian besar dalam waktu singkat.

7. Ketergantungan pada Data Pasar

Keakuratan dan ketersediaan data pasar sangat penting bagi kinerja robot trading. Gangguan dalam aliran data pasar atau manipulasi data dapat mengganggu kinerja robot trading.

Baca Juga: Kejari Sikka Musnahkan Ratusan Barang Bukti Kasus Pidana Umum, Dari Narkotika hingga Handphone

8. Kehilangan Koneksi Internet atau Listrik

Robot trading memerlukan koneksi internet yang stabil dan listrik yang terus-menerus untuk beroperasi. Jika terjadi gangguan koneksi internet atau listrik, robot trading dapat gagal beroperasi dan mengakibatkan kerugian.

9. Kesalahan Manusia

Meskipun robot trading dirancang untuk beroperasi secara otomatis, teknologi ini masih bisa terpengaruh oleh kesalahan manusia dalam pengaturan atau pemrograman awal.

Baca Juga: 7 Kabupaten di NTT Berpotensi Dilanda Cuaca Buruk hingga 11 Maret, BMKG Minta Waspada

10. Ketidakpastian Regulasi

Perubahan dalam regulasi pasar keuangan dapat memengaruhi kinerja robot trading. Perubahan aturan atau larangan perdagangan tertentu dapat mengakibatkan robot trading tidak dapat beroperasi atau mengalami kerugian, seperti halnya yang terjadi dalam beberapa kasus di Indonesia.

Itulah sejumlah hal terkait robot trading, terutama risiko dan kerugian yang didapatkan darinya. Karena itu, sebelum menggunakan teknologi ini, penting bagi investor untuk memahami risiko dan kerugian yang terkait dengannya. Calon investor disarankan bisa terlebih dahulu melakukan penelitian yang cermat dan menguji strategi perdagangan dengan hati-hati, sebelum menerapkan robot trading secara live di pasar.

Disclaimer: Artikel ini bukan merupakan ajakan untuk berinvestasi, selain edukasi agar siapa pun tidak mudah terjebak di dalam aktivitas trading yang bisa mendatangkan kerugian besar. Keputusan untuk melakukan trading berada di luar tanggung jawab media ini.

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler