Paus Fransiskus Imbau Cabut Larangan Ekspor Gandum dari Ukraina, Ini Alasannya

2 Juni 2022, 16:43 WIB
Paus Fransiskus. /Instagram @fransiscus

FLORES TERKINI – Konflik antara Rusia dan Ukraina mendapat perhatian serius dari sejumlah petinggi negara lain, tak terkecuali Paus Fransiskus.

Kepala Negara Vatican sekaligus Pemimpin Umat Katolik Sedunia itu belakangan ini diketahui kerap menaruh perhatian pada dua negara yang sedang bertikai itu.

Selain menyerukan perdamaian, Paus Fransiskus belum lama ini mengimbau pihak berwenang untuk mencabut larangan ekspor gandum dari Ukraina.

Baca Juga: Joe Biden Kirim Sistem Roket Canggih ke Ukraina, Rusia Bakal Hancur Lebur?

Imbauan tersebut dilayangkan lantaran menurut Bapa Suci, gandum tidak dapat digunakan sebagai "senjata perang".

"Larangan ekspor gandum dari Ukraina sangat mengkhawatirkan karena kehidupan jutaan orang bergantung pada itu, terutama di negara-negara miskin," kata Fransiskus kepada ribuan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Rabu 1 Juni 2022, dikutip dari ANTARA.

Pausa Fransiskus mengatakan, ia mengimbau dengan sepenuh hati agar segala upaya dilakukan untuk mengatasi masalah itu, untuk menjamin hak universal atas nutrisi.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming GTV Kamis 2 Juni 2022, Ini Jam Tayang Film Murder On The Orient Express

“Tolong! Jangan gunakan gandum, bahan makanan pokok, sebagai senjata perang,” ujar Paus Fransiskus, yang disambut tepuk tangan meriah dari kerumunan.

Selain kematian dan kehancuran yang disebabkan invasi Rusia ke Ukraina, perang dan upaya Barat untuk mengisolasi Rusia sebagai hukuman telah membuat harga gandum, minyak goreng, pupuk, dan energi melonjak, merugikan pertumbuhan global.

Paus sering mengutuk invasi dan pertumpahan darah yang disebabkan oleh apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus".

Baca Juga: Usia Tenaga Honorer Bisa Jadi Penghalang Diangkat Jadi PNS, Ini Syarat Khusus yang Wajib Diketahui Teko

Namun, audiensi umum pada Rabu adalah pertama kalinya dia berbicara secara rinci tentang krisis pangan global yang ditimbulkan oleh perang tersebut.

Ukraina berusaha mati-matian untuk mengekspor simpanan gandum yang besar melalui jalan darat, sungai, dan jalur kereta api untuk membantu mencegah krisis.

Namun, Ukraina tidak memiliki peluang untuk mencapai target ekspor kecuali Rusia mencabut blokade pelabuhan di Laut Hitam, kata seorang pejabat pertanian pekan lalu.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Indosiar Kamis 2 Juni 2022, Saksikan Mega Film Asia Chinese Zodiac

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang mengatakan bahwa krisis pangan global memburuk, sedang mencoba menengahi kesepakatan untuk membuka blokir ekspor gandum Ukraina.

Hal itu dilakukan PBB meskipun para pemimpin Barat menyalahkan Rusia karena meminta tebusan dunia dengan memblokade pelabuhan-pelabuhan Ukraina.

Untuk itu, seorang pejabat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni Rebecca Grynspan telah melakukan pembicaraan konstruktif dengan Wakil Perdana Menteri Rusia Andrei Belousov untuk memfasilitasi ekspor gandum dan pupuk Rusia ke pasar global.

Baca Juga: Teko Dihapus pada 2023, Tenang! Tenaga Honorer Dipermudah Jadi ASN dengan Cara Ini

“Sekarang (dia) berada di Washington untuk membicarakan masalah yang sama dengan tujuan utama mengatasi kerawanan pangan global yang semakin meningkat," kata Dujarric, Selasa 31 Mei 2022.

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan, Washington siap untuk memberikan "comfort letters" kepada perusahaan pelayaran dan asuransi untuk membantu memfasilitasi ekspor gandum dan pupuk Rusia.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang mengunjungi Moskow dan Kiev bulan lalu juga mencoba menengahi apa yang disebutnya "package deal" untuk melanjutkan ekspor makanan Ukraina serta ekspor makanan dan pupuk Rusia.

Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV Kamis 2 Juni 2022, Nonton Live Streaming Fantastic Duo Indonesia

Diketahui, Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global, sementara Rusia juga merupakan pengekspor pupuk utama dan Ukraina adalah pengekspor utama minyak jagung dan bunga matahari.

Sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022, pengiriman biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam telah terhenti dan lebih dari 20 juta ton biji-bijian terjebak dalam silo.

Sementara Moskow mengatakan, efek mengerikan dari sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia atas perang telah mengganggu ekspor gandum dan pupuk.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Senin 30 Mei 2022 bahwa Rusia siap untuk memfasilitasi ekspor gandum tanpa hambatan dari pelabuhan Ukraina, berkoordinasi dengan Turki.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler