UNICEF Cemaskan Pendidikan di Yaman Terus Terganggu karena Konflik yang Berkepanjangan

- 5 Juli 2021, 20:35 WIB
Ilustrasi pendidikan. UNICEF cemaskan pendidikan di Yaman terganggu akibat konflik.
Ilustrasi pendidikan. UNICEF cemaskan pendidikan di Yaman terganggu akibat konflik. //freepik

Konsekuensinya

Laporan tersebut menunjukkan bahwa ketika anak-anak tidak bersekolah, konsekuensinya mengerikan, baik untuk masa kini maupun masa depan mereka.

Baca Juga: Siprus Berperang Melawan Kebakaran Hutan yang Mematikan, 4 Pekerja Pertanian Mesir Ditemukan Tewas

Anak perempuan dipaksa menikah dini, di mana mereka terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan potensi yang belum dimanfaatkan.

Anak laki-laki dan perempuan paling rentan terhadap pekerja anak atau perekrutan ke dalam pertempuran. Lebih dari 3.600 anak telah direkrut di Yaman dalam enam tahun terakhir.

Lebih buruk lagi, dua dari setiap tiga guru di Yaman, total lebih dari 170.000 belum menerima gaji tetap selama lebih dari empat tahun karena konflik dan perselisihan geopolitik.

Baca Juga: Masuk Rumah Sakit, Paus Fransiskus Jalani Operasi untuk Divertikulitis Usus Besar

Ini menempatkan hampir 4 juta anak tambahan pada risiko pendidikan terganggu atau putus sekolah, karena guru yang tidak dibayar meninggalkan pengajaran untuk mencari cara lain untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Anak-anak yang tidak menyelesaikan pendidikannya terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang terus-menerus.

Jika anak-anak yang tidak bersekolah atau mereka yang baru saja putus sekolah tidak didukung secara memadai, mereka mungkin tidak akan pernah masuk kembali.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Vatican News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah