Polandia Diduga Melanggar Hukum Internasional di Perbatasannya, Begini Kejadian yang Sebenarnya

- 10 Desember 2021, 17:25 WIB
Seorang pencari suaka. Ribuan pencari suaka, sebagian besar dari Timur Tengah, Asia dan Afrika, yang tinggal dalam kondisi beku di kamp-kamp di perbatasan Polandia-Belarus tetap sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Seorang pencari suaka. Ribuan pencari suaka, sebagian besar dari Timur Tengah, Asia dan Afrika, yang tinggal dalam kondisi beku di kamp-kamp di perbatasan Polandia-Belarus tetap sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. /Twitter/@Reuters/

FLORES TERKINI – Marc Lamont Hill menantang wakil menteri luar negeri Polandia tentang krisis kemanusiaan di perbatasan dengan Belarus.

Ribuan pencari suaka, sebagian besar dari Timur Tengah, Asia dan Afrika, yang tinggal dalam kondisi beku di kamp-kamp di perbatasan Polandia-Belarus tetap sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Setidaknya 15 orang tewas dan menurut kelompok hak asasi manusia, jumlah itu dapat meningkat karena suhu terus turun, menuju musim dingin.

Baca Juga: Taliban Pakistan Mengakhiri Gencatan Senjata, Masa Depan Pembicaraan Damai Sedang Diperjuangkan

Polandia telah mengerahkan ribuan tentara di perbatasan untuk mendorong kembali para pencari suaka.

Sebuah langkah yang menurut para pembela hak asasi manusia melanggar hak mereka atas proses hukum di bawah Konvensi Pengungsi 1951.

Pemerintah Polandia menuduh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko "mempersenjatai" para migran melawan Uni Eropa dengan mengirim mereka ke perbatasan.

“Kami melindungi perbatasan Uni Eropa,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Marcin Przydacz kepada Marc Lamont Hill di UpFront sebagaimana dilansir Aljazeera.***

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah