Pemukiman Warga Rembong-Manggarai Timur Terancam Diterjang Longsor, Pemda Diminta Biayai Relokasi Hunian

10 Februari 2021, 21:37 WIB
Bagian tanah yang mulai retak di Rembong, Manggarai Timur, dan diprediksi bakal menimbulkan longsor. /FLORES TERKINI/Efren Polce

FLORES TERKINI - Warga Kampung Rembong, Desa Golo Meni, Kecamatan Kota Komba, meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk membiayai relokasi hunian mereka.

Pasalnya, kondisi kampung yang terletak di lereng gunung itu mengalami keretakan tanah yang sangat parah. Di kampung itu terdapat 77 unit rumah, dengan total kepala keluarga sebanyak 104.

Dari 77 unit rumah, sebayak 25 unit rumah dilaporkan telah mengalami kerusakan akibat keretakan tanah.

Baca Juga: Pihak DPR RI Mengapresiasi Kerja Pemerintah Soal Vaksin Covid-19

Pantauan Floresterkini.com pada Rabu, 10 Ferbruari 2021, keretakan tanah itu mencapai 10 Ha, yang mencakup pemukiman setempat dan lahan pertanian. Akibatnya, hampir sebagian rumah milik warga di desa itu nyaris roboh. Bahkan, satu unit lainnya telah ambruk pada beberapa tahun lalu.

Informasi yang diperoleh, fenomena tanah retak itu terjadi pertama kali sejak tahun 2000 hingga saat ini.

Oleh karena itu, warga di desa itu meminta Pemda Matim untuk segera menindaklanjuti fenomena tanah retak itu.

Baca Juga: Episode ‘Beli Obat’ dari KABOAX untuk NTT:  Humor Cerdas dari Awal ke Tengah, di Akhir Tertawa Seadanya

"Kami mohon bantuan dari Pemda Matim untuk membantu kami, agar kami bisa merelokasikan hunian. Untuk itu, kami berharap, agar Pemda Matim bersedia untuk membiayai bangunan rumah," kata warga di desa itu kepada sejumlah DPRD Kabupaten Manggarai Timur.

Saat itu, Ketua DPRD Matim Heremias Dupa bersama anggota DPRD lainnya melakukan pemantauan secara langsung di permukiman warga di desa itu. Di sana mereka mendengarkan secara langsung keluhan warga Rembong.

Heremias Dupa mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat di kampung itu.

Baca Juga: SINOPSIS Buku Harian Seorang Istri 11 Februari 2021: Dewa Ajak Nana Dinner Berdua, Dewa Malah Canggung

Oleh karena itu, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mendesak Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur untuk bertindak cepat mengatasi persoalan bencana alam di Matim itu.

"Untuk itu, dalam persolaan ini, pemerintah harus punya komitmen, untuk membangun rumah layak huni, untuk warga terkena dampak," tegas Ketua DPRD itu.

Selain itu, kata Heremias, Pemda Matim juga harus segera mendata warga yang dipersiapkan untuk direlokasi. Sebab, mereka juga membutuhkan bantuan pemerintah untuk membuka jalan menuju lokasi hunian mereka.

Baca Juga: Segera Daftar KIP Kuliah, Berikut Kuota, Syarat, dan Cara Pendaftarannya

Meski begitu, ia memastikan bahwa sebanyak 25 unit rumah akan dibangun tahun 2021 ini. Sedangkan sisanya akan dibangun pada tahun 2022 mendatang. 

"Tahun 2021, 25 unit rumah akan dibangun. Apalagi, lokasi dari puluhan KK itu sudah disiapkan," pungkasnya.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler