FLORES TERKINI – Usai dari persitiwa KKB beberapa waktu silam, kini KKB kembali beraksi seolah muncul di tengah keheningan.
Tampaknya KKB memiliki kelompok yang kuat dan cukup besar. Kepolisian Daerah Papua saat ini telah mengungungkap enam Kelompok.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ini diketahui masih aktif hingga saat ini dan sedang beraksi di daerah pegunungan.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Polsek Macang Pacar Sambangi Pasar Tradisional Bari Manggarai Barat
Menurut informasi, kelompok kriminal ini sering melakukan gangguan pada sistem keamanan di wilayah pegunungan papua.
Kapolda Irjen Pol Mathius Fakhiri saat ditemui di Timika pada Senin 3 Mei 2021, menyebutkan bahwa di Papua kini telah didapati sebanyak enam kelompok KKB. Kelompok ini berada di wilayah Kabupaten Puncak, Intan Jaya dan Nduga.
“Ini kelompok besar dan masih aktif. Mereka jumlah sebanyak enam kelompok, mereka beraksi di daerah Ilaga dan Beoga, Sugapa dan Nduga,” katanya.
Baca Juga: Diduga Keracunan Makanan, Bocah 13 Tahun Asal Manggarai Timur Meninggal Dunia
Sementara itu, pemimpin KKB yang lain sudah masuk dalam daftar pencaarian orang atau DPO kepolisian.
“Dari kelompok tersebut di Kabupaten Puncak Lekagak Telenggen sudah tebagi menjadi dua kelompok,” ujarnya.
Kini aparat TNI dan Polri sedang melakukan pemulihan keamanan dan menegakkan hukun terhadap para pelaku penembakan yang menimpa dua guru di daerah tersebut.
Baca Juga: Masuk Kategori Daerah 3T, Kemenkominfo akan Bangun 422 BTS di 16 Kabupaten di NTT
Peristiwa pembunuhan pada tanggal 8 dan 9 April 2021 yang akhirnya menyebabkan dua guru sebagai korban. Kedua korban tersebut awalnya mendapat tugas di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
“Kami berusaha semaksimal mungkin terutama menempatkan kekuatan pengamanan di titik-titik yang sudah dipantau. Hal paling penting adalah melakukan penindakan secara serius untuk tidak menggunakan senjata maupun tindakan kejahatan,” katanya.
Polda papua ini mengatakan jika dampak dari kejadian tersebut aakan membuat masyarakat menjadi trauma, takut dan akan merasa terintimidasi.
“Tindakan kejahatan justru memperburuk situasi, meski beberapa aparat sudah turun tangan, namun tampaknya masyarakat masih mengalami trauma dan takut keluar rumah,” tandasnya.
Dengan segenap kekuatan personel gabungan TNI dan Polri yang ada di Papua, para aparat akan berupaya semaksimal mungkin dan akan secepatnya mencari biang kerok dari kelompok kriminal bersenjata tersebut.
“Kami maksimal untuk melakukan tindakan, dan kalau mereka melawan kami tidak segan untuk melumpuhkan, sekarang kami akan terus bekerja,” kata Irjen Fakhiri.
Baca Juga: Dishub NTT Resmi Berlakukan Larangan Mudik Idul Fitri 2021 untuk Meredam Penyebaran Covid-19Baca Juga: Masuk Kategori Daerah 3T, Kemenkominfo akan Bangun 422 BTS di 16 Kabupaten di NTT
Selain berupaya melakukan penangkapan terhadap KKB kelompok berbahaya itu, Polda Papua bersama TNI setempat bersama-sama memberi dukungan kepada seluruh elemen masyarakat dan pemerintah Papua untuk tidak merasa takut.
Aparat akan segera menyelesaikan misi ini, apalagi saat ini gabungan kelompok bersenjata telah ditetapkan sebagai kelompok teroris.***