CUACA BURUK! 4 Lintasan Penyeberangan di NTT Ditutup Sementara, Cek Rutenya

24 Juli 2023, 18:14 WIB
Ilustrasi cuaca buruk berupa gelombang tinggi di wilayah perairan NTT. /Pixabay.com

FLORES TERKINI – Sebanyak empat lintasan penyeberangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara akibat cuaca buruk. Cuaca buruk dimaksud seperti angin kencang disertai gelombang tinggi yang terjadi di sejumlah wilayah perairan laut di provinsi berbasis kepulauan itu.

Menurut pihak PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Fery Cabang Kupang, penutupan sementara tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan bersama.

"Demi keselamatan, sementara waktu kita batalkan seluruh pelayaran untuk empat rute hari ini, " kata Manager Usaha PT ASDP Fery Cabang Kupang, Andri Matte, pada Senin, 24 Juli 2023.

Baca Juga: Belajar Irigasi Tetes, Camat Adonara Timur Pimpin Sejumlah Kepala Desa Studi Banding ke Moeda Tani Farm

Adapun empat lintasan penyeberangan yang ditutup untuk sementara waktu tersebut adalah rute Kupang-Rote, Kupang-Aimere-Wangapu, dan Kupang-Sabu, dan Kupang-Ende.

Andri Matte mengatakan, penutupan sementara sejumlah rute pelayaran itu belum bisa dipastikan sampai kapan. Namun sesuai dengan laporan BMKG, cuaca buruk itu akan terus terjadi hingga Selasa, 25 Juli 2023 besok.

Sebelumnya, lanjut Andri, ASDP Cabang Kupang juga telah menutup beberapa rute penyeberangan sejak Minggu, 23 Juli 2023, yaitu rute Kupang-Larantuka dan Kupang-Rote.

Baca Juga: Mau Aman Bekerja di Luar Negeri? Simak Tips-tips Terbaik dari BP3MI NTT Berikut

Larangan Berlayar bagi Kapal Nelayan

Terpisah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT juga telah meminta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk melarang kapal-kapal nelayan berlayar selama terjadi cuaca buruk tersebut guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut.

"Tidak boleh berlayar selama terjadi cuaca buruk seperti yang terjadi sekarang ini, karena sangat berisiko terhadap terjadinya kecelakaan di laut," kata Wakil Gubernur (Wagub) NTT Josef Nae Soi pada Senin hari ini.

Baca Juga: Pemda Flores Timur Wajib Bayar Hak Nakes Senilai Rp5,6 Miliar! KPK Siap Kawal Sampai Tuntas

Menurut Josef Nae Soi, kondisi cuaca di wilayah NTT saat ini sangat buruk karena terjadi angin kencang dengan gelombang yang tinggi sehingga sangat membahayakan aktivitas pelayaran.

Karena itu, para nelayan diimbau agar tidak memaksakan diri untuk turun melaut mencari ikan apabila terjadi angin kencang dengan gelombang tinggi.

"Kami berharap para nelayan untuk memprioritaskan aspek keselamatan saat melakukan kegiatan di laut. Apabila tidak memungkinkan melaut agar tidak memaksakan diri sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ucapnya.

Baca Juga: Nama PMI Asal NTT yang Meninggal Dunia di Malaysia Jadi Sorotan, BP3MI Beri Penjelasan Begini, PENTING!

Kata dia, larangan yang sama itu juga berlaku bagi kapal penyeberangan ferry yang beroperasi di wilayah perairan NTT. Ia meminta agar pihak kapal penumpang dimaksud memberikan prioritas keselamatan bagi penumpang sebagai hal yang utama.

Selain itu, ia juga meminta agar kapal-kapal wisata di Labuan Bajo tidak boleh diizinkan berlayar kalau kondisi cuaca sedang buruk.

“Apabila cuaca sudah membaik maka bisa melakukan pelayaran dengan aman," pungkasnya.

Baca Juga: Tiba di Kampung Halaman, Jenazah PMI Asal NTT yang Meninggal Dunia di Malaysia Diterima Secara Adat

Prakiraan BMKG

Terkait cuaca buruk di beberapa wilayah perairan NTT, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kecepatan angin mencapai 30 knot dan gelombang dengan ketinggian 4 meter terjadi di wilayah perairan NTT. Hal ini diprediksi terjadi hingga Selasa besok.

"Potensi gelombang laut 2,5 hingga 4 meter patut diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal ferry," kata Pelaksana Tugas Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG, Agung Sudiono Abadi.

Menurutnya, gelombang setinggi 4 meter berpeluang melanda lima titik di wilayah laut NTT, yaitu Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler