Pasca Kenaikan Status Gunung Ile Lewotolok, BPBD Lembata Aktifkan Posko Siaga Darurat

29 Februari 2024, 13:39 WIB
Gunung Ile Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT. /ANTARA/HO-PVMBG

FLORESTERKINI.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan kenaikan status gunung api Ile Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) pada Selasa, 27 Februari 2024 yang lalu.

Menyikapi kenaikan status tersebut, pemerintah setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bergerak cepat dengan mengaktifkan posko siaga darurat dan rantai komando.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata Andris Koban mengatakan, pengaktifan posko siaga darurat serta rantai komando dimaksudkan sebagai upaya pengendalian bencana. Adapun rantai komando dimaksud terjalin secara baik dari tingkat kabupaten hingga ke desa dan rukun tetangga (RT).

Baca Juga: Pakai Shopee Garansi Bebas Pengembalian, Unggahan Aurel Hermansyah Jadi Sorotan

“Kami mengaktifkan posko siaga darurat untuk siaga di kondisi darurat, ada di Kantor BPBD Lembata,” ujar Andris Koban, Rabu, 28 Februari 2024 seperti dikutip dari ANTARA.

Dia menuturkan, ada dua desa yang terdampak langsung erupsi gunung Ile Lewotolok, yaitu Desa Jontona dan Desa Todanara, yang terletak di Kecamatan Ile Ape Timur. Pada kedua desa itu, pihaknya telah mengaktifkan sistem siaga desa dengan menerapkan piket jaga malam.

“Dua desa itu sudah aktifkan sistem siaga desa, sudah ada peringatan ke desa, sudah aktifkan siaga bencana, piket malam juga sudah diaktifkan, jadi tidak perlu panik,” kata Andris.

Baca Juga: Pedagang di Sikka ‘Beraksi’ Gegara Retribusi Lapak di Pasar Alok Dinaikkan, Pintu Masuk Jadi Tempat Jualan

Dikatakannya, pengamat gunung api yang beroperasi di Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok akan terus memantau perkembangan erupsi gunung tersebut. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi aliran lava yang mengarah ke selatan dan tenggara gunung.

“Kita serius memperhatikan perkembangannya bagaimana,” kata dia.

Guna mempermudah koordinasi, lanjut Andris, pemerintah juga telah membentuk Satuan Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB).

Salah satu tugas SKPDB adalah melakukan sosialisasi tentang perkembangan terkini gunung Ile Lewotolok serta upaya penanganan darurat bencana yang harus dilakukan oleh masyarakat di sekitar wilayah terdampak.

Baca Juga: Seorang Wanita di Sikka Tewas Tertimbun Longsor, Begini Kronologinya!

Adapun komandan yang menukangi SKPDB di tingkat kabupaten adalah Kapolres Lembata AKBP Vivick Tjangkung. Sementara pada tingkat desa, kata dia, langsung dikomandani oleh masing-masing Kepala Desa.

“Jadi semua warga satu komando di bawah kepala desa,” pungkasnya.

Untuk diketahui, penetapan kenaikan status Gunung Ile Lewotolok disebabkan oleh peningkatan aktivitas yang cukup signifikan dalam rentang waktu yang relatif singkat yakni sejak Sabtu (24/2/2024) sampai dengan Senin (26/2/2024).

Baca Juga: Lampaui Proses Panjang, Vihara Dhamma Manggala Senilai Rp2,5 M Resmi Dibangun di Maumere

Kepala Balai Pemantauan Gunung Api Dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Ghele Raja, mengatakan bahwa selama periode tersebut, terdapat erupsi dengan ketinggian kurang lebih 200 hingga 1.000 meter dari puncak.

Selain itu, terjadi guguran dari puncak dengan arah luncuran ke wilayah tenggara hingga selatan. Pihaknya mencatat, secara visual jarak dan arah luncuran berkisar dari 300 hingga 1.000 meter.

“Sampai 26 Februari aliran lava baru itu sudah mencapai jarak dua kilometer ke arah tenggara dengan laju aliran lava yang cukup cepat,” kata Zakarias.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler