Kunker ke Sumba Tengah, Presiden Jokowi Ungkap Kendala Utama Pengembangan Lumbung Pangan di NTT

- 23 Februari 2021, 19:24 WIB
Presiden Jokowi meninjau lumbung pangan baru di NTT dan intruksikan untuk buat bendungan.
Presiden Jokowi meninjau lumbung pangan baru di NTT dan intruksikan untuk buat bendungan. /Twitter.com/@jokowi

FLORES TERKINI – Presiden Joko Widodo mengakui bahwa pengembangan lumbung pangan di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menemui kendala utama. Kendala utama yang dimaksud adalah ketersediaan sumber air yang dapat digunakan untuk mengairi persawahan.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat melakukan kunjungan kerja (kunker) dan meresmikan lumbung pangan yang terletak di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Kana, Kabupaten Sumba Tengah, Selasa 23 Februari 2021, sebagaimana dilansir dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara.

Untuk mengatasi masalah tersebut, saat ini pemerintah sedang membangun 200 sumur bor untuk pengairan sawah di lumbung pangan, khusus di Kabupaten Sumba Tengah.

Selain itu, Presiden juga langsung menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) untuk melihat potensi pembangunan waduk atau bendungan di wilayah tersebut, yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan utama yang ditemui.

"Memang kuncinya ada di air. Oleh sebab itu, di sini tadi kita lihat sudah dibangun sumur bor yang masuk ke sawah. Beberapa embung juga sudah dibangun di sini. Tapi masih jauh dari cukup," tuturnya.

Direncanakan, guna meningkatkan efektivitas ketahanan pangan, ke depannya lumbung pangan di desa tersebut akan diperluas lagi menjadi 10.000 hektare, dari 5.000 hektare yang tersedia saat ini.

"Hari ini saya melakukan kunjungan kerja untuk melihat lumbung pangan yang ada di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Di sini kita siapkan saat ini memang baru 5.000 hektare di mana yang 3.000 (hektare) ditanam padi, yang 2.000 ditanam jagung. Tapi ke depan akan diperluas lagi menjadi 10.000 hektare," ujar Presiden selepas kegiatan peninjauan.

Untuk diketahui, kawasan lumbung pangan di Sumba Tengah tersebut dibangun untuk meningkatkan ketahanan pangan secara khusus di Sumba Tengah dan Indonesia umumnya.

Kawasan lumbung pangan di Sumba Tengah tersebut dibangun di atas lahan seluas 5.000 hektare, di mana 3.000 hektare di antaranya dimanfaatkan bagi penanaman padi, sedang sisanya sebanyak 2.000 hektare untuk komoditas jagung.

Turut serta dalam kegiatan peninjauan tersebut di antaranya Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Sumba Tengah Paulus S.K. Limu.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: setneg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah