Dikatakan Maria, dirinya bersama perangkat desanya bahkan telah mengadendakan rapat lanjutan yang akan digelar di hari Rabu, 19 Mei 2021.
“Benar bahwa ada aksi protes pada saat rapat oleh beberapa tokoh masyarakat, baik dari rangkaian acara, tentang kenapa LPPD Tahun 2019 dan 2020 baru dilaksanakan sekarang, hingga kenapa dokumen LPPD tidak dibagikan terlebih dahulu kepada warga untuk dipelajari sebelumnya,” kata Kepala Desa Lamaole.
Maria membeberkan, ketika aksi protes sedang berlangsung, dia sempat menjelaskan semua hal yang dipersoalkan peserta rapat itu.
Baca Juga: Ngaku Supaya Viral di TikTok, Wanita Ini Sebut Palestina Babi
Menurutnya, pelaksanaan penyampaian LPPD untuk tahun 2019 dilaksanakan dengan prosedur dibagikan ke dalam komisi-komisi. Sejauh ini, baru satu bidang untuk LPPD tahun 2019 yang sempat diplenokan.
“Namun akibat waktu yang sudah tidak memungkinkan (sudah sore hari) maka Ketua BPD pun menyarankan untuk mengakhiri rapat tersebut. Forum rapat pun menyetujui saran tersebut sambil tetap mengingatkan kami untuk melakukan pembenahan beberapa hal yang ditemukan mereka sebagai sebuah kejanggalan, dan akan kami sampaikan pada rapat lanjutan nanti,” terang Matildis.
Sementara itu, salah satu warga yang juga merupakan peserta rapat yang turut melakukan aksi protes, Ignasius Nasu Lewar, menyatakan bahwa dalam proses LPPD tahun 2019 dan 2020 kelihatannya Kepala Desa bersama perangkatnya sangat tidak siap dan pelaksanaannya pun terkesan asal-asalan.
Baca Juga: Terapkan Ini Biar Tubuh Tetap Seksi dan Ideal, Dijamin Sehat dan Kamu Pasti Suka
Ia menilai bahwa proses LPPD tersebut tidak sama seperti tahun-tahun sebelumnya selama masa kepemimpinan Kades Matildis.