Kisah Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kamp Pengungsian, Antara Nyaman dan Tak Aman

- 13 Januari 2024, 07:23 WIB
Situasi di kamp pengungsian Desa Konga, Kecamatan Titehena.
Situasi di kamp pengungsian Desa Konga, Kecamatan Titehena. /Marsel Feka/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com - Beberapa warga pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengungkapkan suka-duka mereka usai hampir dua pekan berada di lokasi pengungsian. Magdalena Oa Soge (60), pengungsi asal Desa Nobo, Kecamatan Ilebura, mengakui dirinya saat ini sedang diliputi rasa gelisah, antara nyaman dan tak aman.

Nyaman menurutnya, karena di kamp pengungsian ia dan warga lainnya kini bisa mendapatkan pelayanan makanan yang tepat waktu, juga pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara berkelanjutan.

Namun di sisi lain, ada perasaan tidak aman yang muncul apalagi ketika hujan mulai turun, selain penampakan Gunung Lewotobi Laki-laki yang tak henti-hentinya mengeluarkan asap. Bahwasanya saat hujan, ia mulai panik, sebab tenda yang ditempatinya langsung di tanah dan hanya beralaskan terpal, otomatis aliran air akan masuk ke tenda tempat ia tidur.

Baca Juga: Dimediasi Polsek Nita, Masalah Penyegelan Sekolah di Lusitada-Sikka Berakhir 'Damai'

Bukan hanya itu, Mama Magdalena pun kini mulai panik memikirkan kebun miliknya yang sudah ditanami jagung, padi, singkong, dan tanaman lainnya. Ia menuturkan, saat ini tanamannya itu sudah mulai menguning, namun tidak sedikit yang mati terkena banjir lahar dingin dan abu vulkanik pasca erupsi gunung api tersebut.

"Kalau hujan kami stengah mati karena air masuk ke dalam terpal, padahal kami sudah berupaya menggali jalur air di pinggiran tenda, tapi air tetap merembes masuk," ujar Mama Magdalena kepada FLORESTERKINI.com, Sabtu, 13 Januari 2024.

Terkait ternak, Mama Magdalena mengatakan untuk sementara masih aman, namun yang paling dikhawatirkannya adalah tanaman di kebun.

Baca Juga: Sekolah Disegel, Puluhan Siswa SDK Nataweru-Sikka Dipulangkan, Kepsek: Saya Kecewa dan Malu

"Kalau ternak masih aman tapi macam tanaman di kebun seperti jagung padi dan tanaman lainnya sudah mati semua kena lahar panas yang turun dari gunung itu," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah