Siswi SMAN Baranusa Alor dan Sarana Transporasi Andalan yang Bikin Pilu, Begini Ceritanya!

- 29 Februari 2024, 18:10 WIB
Irma dan Siti Hajar.
Irma dan Siti Hajar. /Marsel Feka/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Irma dan Siti Hajar adalah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Baranusa, Kecamatan Pantar Barat, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Karena keterbatasan sarana transportasi, kedua gadis belia itu setiap hari harus mendayung sampan kecil berbahan kayu berukuran 2x4 cm dari Desa Piring Sina (Kampung Pulau Kura) melewati Dermaga Baranusa menuju sekolah mereka. Adapun jarak yang ditempuh dari desa mereka ke sekolah kurang lebih 2 kilometer.

“Kami pakai sampan saja, karena ojek mahal. Terus di kampung sana oto (mobil umum/angkot) tidak ada. Kami juga tidak ada uang untuk bayar ojek,” ungkap Irma dan Siti Hajar tersipu malu sembari memendam rasa pedih di hadapan awak media FLORESTERKINI.com, Kamis, 29 Februari 2024 sekira pukul 07.45 WITA.

Baca Juga: 3 Petahana Dapil Flotim 6 Tumbang, Ini Daftar Partai Pemenang dan Caleg yang Bakal Duduk di Bale Gelekat

Selain keterbatasan biaya, kata Irma dan Siti hajar, mereka senang mendayung sampan karena asyik dan menantang, meski kelihatan ekstrim dan ada bahayanya juga.

Mereka mengaku, meski sudah seringkali menggunakan sampan sebagai sarana transportasi alternatif, sejauh ini keduanya tidak pernah mengalami bahaya dan ancaman, baik itu gelombang laut maupun predator laut yang sering muncul di wilayah perairan itu.

Irma dan Siti saat menumpang sampan menuju sekolah.//
Irma dan Siti saat menumpang sampan menuju sekolah.// Marsel Feka/FLORESTERKINI.com

Halimah Kari (41), warga Desa Piring Sina, Kampung Pulau Kura, membenarkan aktivitas kedua putri remaja yang berstatus sebagai pelajar dari kampungnya tersebut. Ia menjelaskan, kedua putri tetangganya itu sudah terbisa menggunakan sampan sebagai satu-satunya alat transportasi bagi mereka.

“Sebenarnya jalan di kampung Pulau Kura itu ada, bahkan mobil truk juga bisa lewat, tapi khusus untuk bus mini atau semacam angkutan kota begitu tidak ada. Kalaupun mereka mau pake ojek tidak bisa, karena terlalu mahal, dan orang tua mereka tidak mampu,” ujar Halimah sembari menatap Irma dan Siti Hajar penuh kasih.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah