FLORESTERKINI.com – Anggota DPRD Kabupaten Flores Timur asal Pulau Solor, Muhammad Mahlin, menyayangkan kata-kata yang dilontarkan Ketua KPU Flotim Antonius Djentera Betan saat pleno rekapitulasi perhitungan hasil pemilu 2024 tingkat kabupaten yang digelar di Gedung OMK Larantuka, Sabtu, 2 Maret 2024.
Muhammad Mahlin mengatakan, sebagai orang Solor, ia merasa sangat tidak nyaman dengan kalimat yang diucapkan Ketua KPU Flotim tersebut.
“Sebagai orang Solor, saya merasa tidak nyaman dengan kalimat ketua KPU tersebut, karena yang lagi dibahas dalam pleno adalah Dapil 3 Kecamatan Wotan Ulumado, kenapa nama Solor yang dibawa-bawa?” kata Mat Mahlin, sapaan akrabnya, yang dihubungi FLORESTERKINI.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu siang.
Baca Juga: Di TTS, Harga Beras Bulog Tembus Rp17 Ribu, Pemda Ambil Langkah Ini
Mat Mahlin lantas meminta agar Ketua KPU Flotim Antonius Djentera Betan segera mengklarifikasi pernyataannya tersebut. Ia bahkan mempertanyakan, motivasi politik apa yang ada di balik pernyataan sang ketua.
“Kalau lagi emosi, mestinya cukup memberikan peringatan kepada saksi tersebut dong, tidak perlu membawa bawa nama daerah (Solor) yang terkesan mengejek dan berindikasi pada ujaran kebencian pada masyarakat Solor,” tutup ADPRD Fraksi PKB tersebut.
Sebelumnya diberitakan, rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara tingkat Kabupaten Flores Timur di hari keempat itu ricuh di mana Ketua KPU Flotim Antonius Djentera Betan mengusir Robert Ledor, saksi dari Partai Garuda.
Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Sabtu 2 Maret 2024: Saksikan Aksi Ganyang Adolf Hitler Dalam FIlm 13 Minutes