Network
FLORESTERKINI.com – Ketua KPU Flores Timur, Antonius Djentera Betan, didesak memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang diduga berbau rasis, yang terungkap saat pleno rekapitulasi perhitungan hasil Pemilu 2024 tingkat kabupaten di Gedung OMK Larantuka, Sabtu, 2 Maret 2024. Desakan ini datang dari Persatuan Kepala Desa (PERKASA) Solor Timur.
Kepala Desa Solor Timur Alfons Samon Niron yang mewakili PERKASA Solor Timur mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan pernyataan Ketua KPU Flotim yang disampaikan pada rapat pleno itu.
“Kami minta beliau harus mengklarifikasi pernyataannya, supaya publik memahami apa maksud yang terkandung di dalam pernyataan itu,” kata Alfons Samon Niron melalui pesan WhatsApp kepada FLORESTERKINI.com, Sabtu, 2 Maret 2024 sore.
Alfons melanjutkan, pihaknya memahami jika para penyelenggara pemilu tentunya capai dan lelah mengurusi banyak hal terkait pesta demokrasi lima tahunan itu. Namun, hal ini tidak berarti nilai dan etika dikesampingkan, bahkan dilupakan.
“Kami memahami komisioner semua kecapaian, tapi cara itu harus santun, apalagi kita ini orang berpendidikan, dan mungkin juga pakar-pakar organisasi kemahasiswaan di saat masih sebagai mahasiswa,” ujarnya.
“Jadi, kami berharap beliau harus memberikan klarifikasi supaya jangan ada yang merasa tersinggung berlebihan. Kami akan menyampaikan hal ini melalui surat resmi,” imbuh Alfons.
Diberitakan sebelumnya, dalam pleno rekapitulasi hari keempat itu, Ketua KPU Flotim Antonius Djentera Betan mendadak naik pitam terhadap seorang saksi dari Partai Garuda bernama Robert Ledor.
