Melalui KIE, mereka menyampaikan pentingnya pemeliharaan babi dalam masyarakat, sambil tetap memperhatikan keamanan dan kesehatan hewan.
Masyarakat diminta untuk tetap semangat dalam memelihara babi, sambil memperhatikan langkah-langkah kebersihan dan keamanan yang disarankan.
Langkah Antisipasi dan Upaya Pemeliharaan
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat juga memberikan saran praktis kepada masyarakat tentang cara mengantisipasi penyebaran ASF.
Salah satunya adalah dengan membatasi pengunjung ke area pemeliharaan hewan dan memastikan kebersihan perlengkapan kandang.
Selain itu, penting untuk tidak memberikan babi yang sakit atau mati kepada keluarga, karena hal ini dapat meningkatkan risiko penyebaran virus ASF.
Apresiasi kepada Peternak yang Tetap Bersemangat
Meskipun minat pembeli terhadap babi menurun, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat memberikan apresiasi kepada peternak yang tetap semangat dalam memelihara babi.
Langkah ini menunjukkan pentingnya peran peternak dalam menjaga keberlangsungan pemeliharaan hewan dan mencegah penyebaran penyakit.
Wilayah Terindikasi dan Langkah Selanjutnya
Dalam upaya penanggulangan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat telah mengidentifikasi wilayah-wilayah yang terindikasi terkena ASF.
Wilayah-wilayah seperti kecamatan Boleng, kecamatan Komodo, dan kecamatan Lembor menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ASF.
Pihaknya juga terus menunggu laporan dari petugas kesehatan hewan di lapangan untuk menindaklanjuti kasus-kasus yang terdeteksi.