Network
FLORESTERKINI.com – Sebanyak 40 hektare (ha) lahan sawah di wilayah ‘lumbung padi’ terancam gagal tanam. Wilayah dimaksud persisnya terletak di hamparan Pongo, Desa Ekoae, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pasalnya, tanggul di Sungai Bale Ponggo jebol. Padahal, tanggul tersebut merupakan sumber pengairan untuk hamparan Ponggo seluas kurang lebih 40 ha, yang tentunya sangat membutuhkan supply air untuk proses tanam-menanam padi di fase vegetatif.
Dari kondisi tersebut, Penjabat Bupati Ende, Dr. dr. Agustinus Gadja Ngasu, pun langsung menginstruksikan Camat Wewaria untuk memastikan lokasi tanggul Bale Ponggo tidak bermasalah, khususnya pada saat dikerjakan kembali.
Hal itu disampaikan Agustinus Gadja Ngasu saat meninjau secara langsung kondisi tanggul di Sungai Bale Ponggo, Kecamatan Wewaria, belum lama ini, Senin, 29 April 2024.
Selain itu, Agustinus Ngasu juga meminta Kepala Dinas PUPR Kabupaten Ende, Mustaqim Mberu, MT, bersama stafnya, untuk segera mengkaji secara langsung penanganan tanggul yang jebol itu.
Wewaria sebagai ‘Lumbung Padi’
Agustinus Ngasu mengatakan, masyarakat Kabupaten Ende harus berbangga, karena Kecamatan Wewaria merupakan lumbung padi di wilayah itu.
"Kita harus bangga karena Kecamatan Wewaria merupakan lumbung pangan di Kabupaten Ende dan penyuplai beras ke Kota Ende,” kata Agustinus Ngasu di hadapan masyarakat Desa Ekoae yang ‘menyemuti’ halaman SDK Ekoae.
Selain meninjau langsung lokasi tanggul yang jebol, di kesempatan itu juga Penjabat Bupati Ende Agustinus Ngasu turut terlibat dalam giat penanaman perdana padi sawah di lahan sawah tadah hujan pada hamparan Pongo.
