Network
FLORES TERKINI – Berikut ini adalah Renungan Harian Katolik yang dibagikan untuk persiapan menyambut akhir pekan, Sabtu 21 Mei 2022.
Hari-hari ini merupakan Pekan V Paskah. Sementara pada Sabtu besok, seluruh Gereja Katolik juga memperingati St Eugene de Mazenod.
Menyambut akhir pekan ini, Gereja menyiapkan tiga bacaan Kitab Suci, yakni Bacaan I dari Kisah Para Rasul 16:1-10, Mazmur Tanggapan 100:1-2.3.5, dan Injil Yohanes 15:18-21.
Baca Juga: RENUNGAN HARIAN KATOLIK Rabu 18 Mei 2022: Semua yang Kamu Kehendaki, Kamu akan Menerimanya
Menilik pada bacaan pertama, Renungan Harian Katolik yang dibagikan di sini diberi judul: "Paulus mau, supaya Timotius menyertainya dalam perjalanan" (Hunc voluit Paulus Thimoteum secum proficisci), yang merupakan kutipan dari Kisah Para Rasul 16:3.
Namanya Timotius. Ibunya merupakan keturunan Yahudi. Ayahnya seorang Yunani. Timotius punya reputasi hidup yang baik. Ia pun "dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium" (Kis 16:2).
Paulus melihat apa yang dipunyai Timotius itu sebagai kekuatan demi pelayanan jemaat. Sebab itulah Paulus ingin menyertakan Timotius dalam perjalanannya. Semuanya demi pewartaan Kabar Gembira. Pun demi kunjungan-kunjungan jemaat.
Maka, di situlah letak kebesaran jiwa misioner Paulus. Ia tangguh dalam perjalanan misioner. Tak jemu memberitakan Kabar Gembira. Ia kokoh dalam pengajaran iman. Tetapi, terutama, bahwa Paulus menyertakan pula Timotius dalam tindakan misionernya.
Hidup sebagai murid-murid Tuhan tidak hanya terletak pada kualitas panggilan pribadi. Tak hanya terletak pada 'sekedar hidup bersama.' Ada aspek lain yang menjadi ciri kemuridan.
Baca Juga: Kunci Sukses Mengelola Peternakan Ayam Ala McDonald’s agar Datangkan Cuan Berlimpah
Itulah yang disebut keterlibatan. Setiap murid terpanggil untuk satu keberadaan dan kebersamaan yang partisipatif.
Setiap kita memiliki kekuatan, bakat serta kemampuan diri. Semuanya demi kehidupan yang lebih mumpuni dalam kebersamaan tingkat apa saja. Keterlibatan aktif secara amat sederhana diungkapkan dalam tindak pelayanan yang nyata.
Paulus punya 'mata hati' indah untuk meneropong kekuatan yang dimiliki oleh Timotius. Dan sebab itulah ia inginkan Timotius menyertainya dalam perjalanannya.
‘Rencanakan sendiri, putuskan sendiri, buat sendiri’, sering jadi halangan berat untuk satu keterlibatan. Sebab kita bisa enggan atau tak mau libatkan orang lain.
Repotnya lagi, bila kita merasa bahwa hanya kitalah yang sanggup melaksanakan semuanya. Dan lebih buruk dari itu saat kuasa yang kita punyai lebih untuk singkirkan orang lain. Tanpa mau melibatkannya. Pun tanpa melihat keunggulannya. Wah, virus dislike lagi merayap namanya.
‘Kebun anggur Tuhan’ itu amatlah luas. Yang dibutuhkan adalah suara kita kepada sesama "pergilah engkau juga di kebun anggur itu" (cf. Mat 20:7). Semuanya demi pelayanan. Iya, demi keterlibatan semua kita dalam membangun hidup yang lebih baik.
Baca Juga: Usai Ira Ua, Kini Giliran Nasib Randy Badjideh Siap Ditentukan, Kapan Waktunya?
Timotius pada jalan hidupnya sungguh menjawabi ajakan Paulus. Sebab, ia sungguh bersatu (comunio), terlibat (partisipasi) di dalam tugas perutusan itu (misi).
Gereja adalah sungguh kita semua dan cara berada kita yang bersatu, berpartisipasi dan diutus demi membangun kehidupan dunia yang maju dan berkembang. Bukankah demikian?
Verbo Dei Amorem Spiranti. Tuhan memberkati. Amin. Alleluia.***
Disclaimer: Renungan Harian Katolik ini dikirim oleh Pater Yustinus Genohon, SVD, dan dibagikan di sini dengan maksud evangelisasi di media sosial.
