Renungan Katolik Pesta Penampakan Tuhan Minggu 7 Januari 2024: Epifani, Kami Telah Melihat Bintang!

- 6 Januari 2024, 09:29 WIB
Ilustrasi Renungan Katolik Pesta Penampakan Tuhan Minggu, 7 Januari 2024.
Ilustrasi Renungan Katolik Pesta Penampakan Tuhan Minggu, 7 Januari 2024. /Kolase Foto FLORESTERKINI.com/Ade Riberu/Pixabay-ELG21

FLORESTERKINI.com – Berikut Renungan Katolik Pesta Penampakan Tuhan, Minggu, 7 Januari 2024. “Epifani! Kami telah melihat bintang-Nya di ufuk Timur dan kami datang untuk menyembah Dia”.

Sebelum masuk ke dalam inti renungan di hari Minggu ini, terdahulunya Gereja akan memperdengarkan kepada umat sekalian Bacaan Kitab Suci dari Kitab Nabi Yesaya 60:1-6, Surat Rasul Paulues kepada Jemaat di Efesus 3:2-3.5-6, dan Injil Matius 2:1-12.

Saudari-Saudara terkasih! Tuhan berfirman melalui Nabi Yesaya: “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu” (Yes. 60:1). Firman tentang Sion ini dimaksudkan juga untuk kita umat Allah dewasa ini.

Baca Juga: Terpandang dari Solor, Semburan Asap Tebal Aktif Kembali Bergulungan di Puncak Gunung Lewotobi

Akan tetapi, siapakah yang sanggup melihat cahaya keagungan Tuhan yang telah terbit itu, lalu memancarkan terang-Nya?

Pada peristiwa Natal, Allah yang tak kelihatan menampakkan diri, tapi serentak menyembunyikan cahaya keagungan-Nya dalam sosok Bayi miskin di palungan, sehingga hanya kaum 'anawim', yaitu orang-orang kecil dan rendah hati seperti para gembala, lebih dulu menjumpai Dia.

Pada Pesta Epifani Cahaya Wajah Tuhan, yang adalah terang bagi segala bangsa, dinyatakan kepada para majus yang datang dari negeri jauh. Mereka ini mewakili semua bangsa lain yang juga merindukan penyelamatan seperti yang dinubuatkan Yesaya: “Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu” (Yes. 60:3).

Baca Juga: BREAKING NEWS! Bandara Frans Seda Maumere Kembali Ditutup, Pesawat Wings Putar Balik ke Kupang

Seperti para Majus yang dituntun oleh cahaya bintang, setiap kita pun dituntun oleh terang akal budi, oleh cahaya hati nurani, dan lebih lagi oleh cahaya iman untuk menemukan Sang Emanuel, Allah-beserta kita!

Tanpa iman, orang tidak bisa menjumpai Almasih. Tanpa iman, hanya ada dua kemungkinan, seperti yang dilukiskan dalam Injil sebagai berikut.

Pertama, para ahli Taurat tahu dari Kitab Suci bahwa Almasih lahir di Betlehem, tetapi mereka tidak pergi bersama para majus untuk mencari dan menyembah Dia. Ini sikap tak acuh.

Kedua, Herodes mencari Dia dengan maksud untuk membunuh-Nya, karena Herodes merasa terancam oleh Kanak Yesus, yang disebut oleh para Majus “raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu”. Ini sikap angkara murka oleh nafsu kuasa.

Baca Juga: WARNING Rawan Bencana! Bupati Agas Andreas Ingatkan Warga Matim untuk Selalu Waspada

Para majus bersujud mempersembahkan emas, kemenyan dan mur, yang melambangkan bahwa Dia ini adalah Raja, Tuhan, dan Penyelamat. Lalu, mereka pulang melalui jalan lain, yaitu menempuh jalan hidup baru, karena mereka sudah menjumpai Almasih dan kini dituntun oleh terang cahaya-Nya.

DOA

Tuhan, tuntunlah kami juga dengan cahaya bintang, yaitu terang iman, untuk menjumpai Almasih, Sang Juruselamat. Berilah kami kerendahan hati dan kerelaan batin untuk mempersembahkan seluruh diri kepada-Nya.

Teguhkanlah tekad hati kami untuk meninggalkan jalan-jalan lama dan menempuh jalan hidup baru, sebab kami sudah melihat cahaya-Mu dalam diri Yesus Almasih, sehingga kami pun dimampukan untuk memancarkan terang-Mu bagi dunia. Amin.***

Disclaimer: Renungan Katolik ini sejatinya disusun dan dibawakan oleh Pater Leo Kleden SVD, kemudian dibagikan lagi di sini dengan perubahan seperlunya, dengan maksud dan tujuan evangelisasi di media sosial.

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x