FLORES TERKINI – Angkatan bersenjata Turki telah melancarkan serangan udara yang menargetkan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang dan afiliasinya di tiga wilayah Suriah utara dan Irak, kata menteri pertahanan Hulusi Akar.
Ankara mengatakan serangan itu diluncurkan terhadap posisi yang diduduki oleh PKK, Unit Perlindungan Rakyat (YPG) yang dipandangnya sebagai afiliasi PKK, dan kelompok terlarang lainnya di wilayah Derik Suriah utara dan wilayah Sinjar dan Karacak di Irak utara.
“Tujuan kami adalah untuk memastikan keamanan 84 juta warga kami dan perbatasan kami,” kata Akar pada hari Rabu, 2 Februari 2022 sebagaimana dilansir Aljazeera.
Baca Juga: Setahun Setelah Kudeta di Myanmar, Kondisi Masyarakat Berada dalam Tekanan Ketakutan
Akar menyatakan operasi, yang dijuluki Operasi Elang Musim Dingin, telah dilakukan dengan sukses.
“Sejumlah besar teroris berhasil dilumpuhkan dalam Operasi Winter Eagle. Kami mengikuti hasilnya dengan cermat,” kata Akar, tanpa memberikan angka spesifik mengenai jumlah korban.
Militer Irak mengutuk serangan Turki sebagai pelanggaran wilayah udara Irak dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Turki telah memerangi PKK selama hampir empat dekade. Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa menyebut kelompok itu sebagai organisasi teroris.
Pejuang YPG membentuk tulang punggung Pasukan Demokrat Suriah, sekutu utama Amerika Serikat melawan kelompok ISIL (ISIS).
Pada Rabu pagi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan me-retweet sebuah posting dari Kementerian Pertahanan Turki yang menampilkan foto sebuah jet lepas landas dengan judul yang berbunyi sarang teroris mengalah di atas kepala mereka!
Baca Juga: Dunia Internasional Diklaim Duduk dan Menonton Saat Myanmar Terjebak dalam Tragedi Perang
Akar mengatakan serangan itu berhasil menargetkan "teroris dari setiap garis dan warna", dan secara khusus memuji angkatan udara Turki atas perannya dalam operasi tersebut.
Operasi itu menargetkan “tempat perlindungan, bunker, gua, gudang amunisi, dan apa yang disebut markas besar dan kamp pelatihan”, menurut sebuah pernyataan dari kementerian pertahanan pada hari Rabu.
“Menyusul operasi, di mana amunisi domestik dan nasional digunakan, semua pesawat kami kembali dengan selamat ke pangkalan mereka,” bunyi pernyataan kementerian.
Baca Juga: Aktivis Ramy Shaath yang Baru Bebas dari Penjara Kecam Mesir Hari Ini adalah Penjara Besar
Pernyataan tersebut mengutip pasal ke-51 Piagam PBB, yang menyatakan bahwa “tidak ada satu pun dalam Piagam ini yang akan merusak hak yang melekat pada pembelaan diri individu atau kolektif jika serangan bersenjata terjadi terhadap Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, sampai Dewan Keamanan telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional”.
Dalam sebuah tweet pada hari Rabu, Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun mengatakan komunitas internasional perlu lebih mendukung Ankara dalam perjuangannya melawan “teror”.
“Strategi kami memberantas teror pada sumbernya telah memberikan kontribusi signifikan bagi persatuan nasional, integritas teritorial, dan keamanan perbatasan kami. Strategi ini, yang telah digariskan oleh presiden kami, juga melayani perdamaian global,” tulis Altun.***