Banjir Ancam 6 Kecamatan di Lembata, Ini Wilayah yang Paling Berisiko

11 Februari 2024, 16:18 WIB
Ilustrasi banjir. /Pixabay

FLORESTERKINI.com – Sebanyak enam kecamatan di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), berpotensi diancam banjir yang tinggi. Hal ini berdasarkan pemetaan terbaru yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata, Andris Koban, mengatakan bahwa enam kecamatan tersebut adalah Kecamatan Nagawutung, Wulandoni, Atadei, Lebatukan, Nubatukan, dan Omesuri.

"Dari pemetaan yang telah dilakukan, ancaman tinggi banjir terjadi di wilayah Kecamatan Nagawutung, sebagian Wulandoni, dan semua desa di Kecamatan Atadei, Lebatukan, Nubatukan, dan Omesuri," kata Andris Koban belum lama ini, dikutip FLORESTERKINI.com dari ANTARA, Minggu, 11 Februari 2024.

Baca Juga: Waspadai Erupsi Intensitas Tinggi, Pemkab Flotim Terapkan Jam Malam di Lokasi Bencana Letusan Gunung Lewotobi

Ia mengatakan, dari enam kecamatan itu terdapat satu kecamatan yang paling berisiko, yakni Kecamatan Omesuri. Pasalnya, beberapa desa di wilayah itu tercatat memiliki risiko banjir tinggi, seperti Desa Hingalamengi, Meluwiting, Balauring, dan Lebewala.

Sementara untuk wilayah dalam Kota Lewoleba, BPBD setempat mencatat ada 20 jalur banjir yang perlu diwaspadai.

Ia menjelaskan, ancaman banjir di kabupaten itu berada di setiap alur sungai besar utama yang berhulu di wilayah perbukitan, dengan radius penyangga antara 100 hingga 300 meter dari badan sungai.

Baca Juga: Pilpres, Rakyat Mencari Pemimpin Menjelang Pemilu 2024

Menurut dia, ancaman banjir yang terjadi di lintasan sungai utama di Kabupaten Lembata itu bersifat banjir bandang, yang dapat berdampak pada manusia, wilayah pemukiman, sawah dan perkebunan, bangunan, fasilitas umum, dan jalan publik.

Sejauh ini, upaya mitigasi yang telah dilakukan BPBD Kabupaten Lembata berupa kegiatan bersih-bersih jalur banjir dan penanaman pohon, yang melibatkan segenap unsur organisasi perangkat daerah dan masyarakat.

Andris melanjutkan, pembersihan jalur banjir menjadi salah langkah antisipasi banjir, karena Kabupaten Lembata saat ini sudah mulai memasuki musim hujan. Jika jalur air sudah bersih, tidak ada penumpukan sampah yang dapat menghalangi air mengalir ketika terjadi hujan deras.

Baca Juga: Drive Penuh? Jangan Panik! Solusi Cepat Mengosongkan Google Drive Anda, Sebuah Langkah Mudah!

Kemudian penanaman pohon dilakukan sebagai bentuk upaya penghijauan kota dan mengurangi potensi bencana.

"Kami juga terus melakukan edukasi berupa imbauan kepada masyarakat," pungkasnya.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler