Empang Penularan Rabies, Disbunter Flotim Blokir Area, Targetkan Flores Timur Bebas Rabies di 2030

27 Februari 2024, 08:45 WIB
Kadis Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur, Petrus Petara Aran, SP. /Eman Niron/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur (Pemda Flotim) melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur (Disbunter Flotim) telah bertekad untuk membebaskan kabupaten tersebut dari penularan rabies. Ditargetkan pada tahun 2030 nanti, Flores Timur sudah bebas dari rabies.

Target dan kerja nyata terukur menuju capaian komiten tersebut telah, sedang, dan akan terus dilaksanakan. Begitu kata Kepala Dinas (Kadis) Disbunter Flotim, Petrus Petara Aran, SP, mengawali penjelasannya terkait rutinitas pelayanan Vaksinasi Anti Rabies (VAR) terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) oleh tim Disbunter Flotim, saat dikonfirmasi FLORESTERKINI.com di ruang kerjanya, Senin, 26 Februari 2024.

Berjalan ke  arah capaian cita-cita Flores Timur bebas rabies pada tahun 2030 tersebut, pihak Disbunter Flotim telah memetakan titik konsentrasi dengan skema mengebalkan HPR dari luar ke dalam.

Baca Juga: Keluarga Korban Dugaan Kasus Penganiayaan di Sikka Laporkan Terduga Pelaku ke Polsek Nita

“Agar Flores Timur bebas rabies yang telah kami targetkan pada tahun 2030 mendatang, kami lalu mendesain pola kerja dengan sistem gempur dan membungkus secara tepat, cepat, periodik, dan terukur. Konsentrasi pertama adalah menyuntikan VAR ke HPR, khususnya ternak anjing, mengingat populasi anjing di daerah kita ini cukup tinggi,” jelas Piet Petara, sapaan akrabnya.

Wilayah sasaran pertama dari langkah meluaskan daya kebal bagi hewan penyebar rabies tersebut menurut Kadis Bunter adalah Pulau Solor.

Dirinya memimpin langsung timnya melakukan sosialisasi sekaligus deklarasi dan vaksinasi massal terhadap HPR jenis anjing di Pulau Solor.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari Selasa 27 Februari 2024: Saksikan Box Office Premium Rush dan Criminal Activities

“Minggu lalu, tepatnya di 22 Februari kemarin, kami laksanakan sosialisasi dan deklarasi Flotim bebas rabies di tahun 2030 di Solor. Secara terpusat, kami selenggarakan di Desa Nusadani, Kecamatan Solor Barat, dengan  melibatkan para Kepala Desa, BPD, Kepala Puskesmas, Babinsa, Babinkamtibmas se-Pulau Solor. Kami pun langsung memberikan pelayanan VAR pada ternak anjing di beberapa desa, baik di Solor Barat maupun Solor Timur,” tutur Kadis Petara.

Lanjut dia, pasca mengamankan titik konsentrasi pertama di Pulau Solor, timnya akan menggencarkan VAR ke wilayah perbatasan, baik utara maupun selatan Flores Timur dan Sikka.

Dari wilayah perbatasan Flores Timur-Sikka, tim Disbunter Flotim langsung  menggempur wilayah daratan Flotim lainnya dan Pulau Adonara.

Baca Juga: Tim Sukses Caleg di Sikka Disebut Aniaya Pendukung Lawan Politiknya hingga Babak Belur, Apa Pasal?

Stock VAR Aman

Terkait persediaan VAR saat ini, Kadis Petrus Petara memastikannya sangat cukup. Saat ini, Disbunter Flotim masih memiliki 5000 vial VAR. Pihaknya pun mendapat tambahan 100.000 vial VAR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.

“Selanjutnya, kami akan berkolaborasi dengan TNI-Polri dalam urusan percepatan pelaksanaan vaksinasi VAR pada setiap hewan piaran warga (HPR). Terkait bantuan vaksin dari BNPB, saat ini kami sedang menunggu Juknis pelaksanaan dari provinsi. Kita dapat bantuan dari BNPB itu dikarenakan daerah Flores, termasuk Flores Timur, terkategori sebagai daerah endemik rabies. Dan itu kategori bencana,” tandas Petara.

Petrus Petara mengharapkan dukungan semua pihak, termasuk kalangan pers, untuk bersama-sama melakukan sosialisasi pencegahan terhadap penularan virus rabies ini, agar cita-cita Flores Timur bebas rabies di tahun 2030 bisa tercapai.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler