Warga Soroti Layanan Puskesmas Ritaebang Soal Pasien Rawat Jalan, Begini Respon PJUKP dan KTU

11 Maret 2024, 13:09 WIB
Pihak Puskesmas Ritaebang yang menemui warga yang mengeluhkan pelayanan rawat jalan, Senin (11/03/2024). /Max Werang/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Puskesmas Ritaebang yang berada di Kelurahan Ritaebang, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mendapat sorotan tajam dari warga terkait pelayanan kesehatan terhadap pasien rawat jalan.

Sorotan tajam ini diunggah oleh Alexius Kewuan melalui akun Facebook pribadinya @Pedro Kewuan Dokumenter, Sabtu, 9 Maret 2024.

Dalam unggahannya, Alexius Kewuan menyatakan rasa kecewanya lantaran dirinya tidak mendapatkan pelayanan dengan baik dari petugas kesehatan Puskesmas Ritaebang, kala ia membawa anak kandungnya yang mengalami luka robek pada tangan kanan akibat terkena barang tajam dan harus dijahit dan diobati di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) itu.

Baca Juga: Lengkap! Ini Daftar Nama Anggota DPRD NTT Terpilih Periode 2024-2029, Ada 25 Pendatang Baru

Alexius Kewuan menjelaskan, luka yang dialami anaknya itu sebenarnya sudah ditangani oleh petugas kesehatan beberapa waktu lalu.

“Kedatangan saya di Puskesmas Ritaebang itu membawa anak kandung saya untuk dibuka benang pada luka jahitan,” beber Alexius Kewuan, ketika ditemui FLORESTERKINI.com di kediamannya di Dusun Tanahedang, Desa Lamaole, Solor Barat, Senin, 11 Maret 2024

Namun, ketika tiba di Puskesmas Ritaebang pada pukul 11.15 WITA, salah satu petugas mengatakan bahwa loket pelayanan sudah ditutup. Ia pun kemudian disarankan oleh petugas ke ruang UGD.

Baca Juga: Terduga Pengedar Narkoba di Flotim Meninggal Dunia, GMNI Flores Timur: Ini Bentuk Keteledoran Kepolisian

“Setibanya saya di ruang UGD, tak satu pun petugas yang saya temukan di ruangan tersebut. Beberapa saat kemudian, anak saya meminta untuk kembali ke rumah,” ujarnya.

Mendengar permintaan anaknya, ia kemudian mengiyakannya, sebab keduanya dalam kondisi basah kuyup dihantam hujan saat dalam perjalanan ke Puskesmas Ritaebang.

“Saat saya dan anak sudah berada di kendaraan, salah satu petugas memanggil saya, namun saking emosi saya pun mengabaikan panggilan tersebut dan terus memutuskan untuk kembali ke rumah,” demikian ia meriwayatkan.

Baca Juga: Sinopsis Bidadari Surgamu Senin 11 Maret 2024: Kena Azab, Flora Kehilangan Bayi dalam Kandungnya

Unggahan ini kemudian mendapatkan tanggapan dari warganet yang terus menyudutkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Ritaebang.

Menanggapi situasi itu, Kepala Puskesmas Ritaebang Darius Sabon Ama, melalui Kepala Tata Usaha (KTU) Lusia Hayonbine Kaha dan Benediktus Leo Hayon selaku Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (PJUKP), akhirnya memberikan penjelasan terkait duduk perkara dimaksud.

Penjelasan itu disampaikan saat Lusia dan Benediktus secara langsung menemui Alexius Kewuan di kediamannya, Senin, 11 Maret 2024.

Baca Juga: Aktivitas Erupsi Gunung Ile Lewotolok Masih Tinggi, Warga Diimbau Tetap Waspada

Sebelum memberikan penjelasan, Lusia Kaha terlebih dahulu menyampaikan permohonan maaf atas kurang maksimalnya pelayanan nakes Puskesmas Ritaebang.

“Setelah berkoordinasi dengan Pak Kapus, saya dan Pak Benediktus hadir di sini guna menyampaikan permohonan maaf atas pelayanan petugas kami yang tidak maksimal,” ujar Lusia Kaha.

Ia mengatakan, kehadiran pihaknya itu sekaligus guna menjelaskan terkait alur pelayanan pasien rawat jalan di Puskesmas Ritaebang.

Baca Juga: Kronologi Penangkapan Terduga Pelaku Kasus Narkoba di Flotim hingga Meninggal Usai Melompat dari Sepeda Motor

“Loket pendaftaran pasien umum dan rawat jalan ini dibuka mulai jam 07.30-11.00 WITA. Namun bagi pasien gawat darurat atau dalam kondisi emergency dibuka 1x24 jam,” jelas Lusia Kaha.

Meski begitu, Lusia Kaha dan Benediktus Hayon mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Alexius Kewuan itu sebagai salah satu bentuk kontrol publik, agar ke depannya pelayanan kesehatan di Puskesmas Ritaebang semakin maksimal.

“Kami minta supaya Bapak bisa kembali membawa anak ke Puskesmas Ritaebang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” pinta Lusia Kaha yang kemudian diamini oleh Benediktus Hayon.

Baca Juga: Rahasia Kekayaan Keluarga Rothschild: Fakta dan Mitos di Balik Dinasti Bankir Legendaris

Mendengar penjelasan tersebut, Alexius Kewuan kemudian mengamininya dan meminta maaf atas keluhannya yang diunggah ke media social beberapa waktu lalu.

“Saya juga meminta maaf atas apa yang telah saya unggah beberapa waktu lalu. Hal itu saya lakukan atas dasar kekecewaan,” beber Alexius Kewuan.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler