Belum Jera! Tiga Remaja Perempuan Prostitusi Online di Sikka Kembali Beraksi, Malah Pasang Tarif Murah

13 April 2024, 19:21 WIB
Tiga Remaja Perempuan Prostitusi Online /Foto: Ilustrasi/ist/

FLORESTERKINI.com - Tiga remaja perempuan pemain lama yang terlibat prostitusi online di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) terjaring razia Satpol PP di sebuah kamar hotel, Jumat 12 April 2024 malam WITA.

Mirisnya adalah ketiga perempuan ini merupakan warga lokal dan berusia masih remaja. Mereka berinisial VOS (22), AAS (19) dan LTN (19) yang mana pada tahun 2023 yang lalu pernah terjaring razia Satpol PP Kabupaten Sikka.

Dari data yang dikumpulkan awal media FLORESERKINI.com, diketahui bahwa VOS merupakan warga Kecamatan Paga, AAS warga Kecamatan Alok Barat dan LTN dari Kecamatan Kangae.

Kepala Seksi Pengawasan, Pembinaan dan Penyuluhan Bidang Penegakan UU Daerah Satpol PP Sikka, Yosep Nong mengatakan ketiganya diamankan saat hendak melakukan prostitusi online di sebuah kamar hotel yang sudah dipesan pria hidung belang.

"Kita lakukan razia dan dapatkan mereka di kamar Hotel Nusra. Ketiganya terlibat prostitusi online," ujarnya.

Ternyata Pemain Lama

Menurut dia, ketiga remaja itu merupakan pemain lama yang pada tahun sebelumnya pernah terjaring razia yang sama. Saat itu ketiganya membuat surat pernyataan untuk tidak lagi melakukan hal serupa.

"Ini pemain lama, sudah dibina tapi ternyata beroperasi lagi," katanya.

Menurut Yosep Nong, pihaknya meminta untuk menghadirkan orang tua mereka namun ditolak dan kembali dilakukan pembinaan dan membuat surat pernyataan.

"Kita minta mereka hadirkan orang tuanya, tapi mereka menolak. Akhirnya kita pulangkan antar ke tempat kos mereka, namun sebelumnya dilakukan pembinaan dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulanginya lagi," tandasnya.

Tarif Murah Meriah

Terkait dengan tarif sekali kencan dengan ketiga remaja perempuan yang terlibat prostitusi online ini berbeda-beda, mulai dari Rp150 ribu hingga Rp500 ribu.

VOS mengakui bahwa dirinya mematok harga Rp500 ribu sekali pakai. Hal itu berbeda dengan kedua rekannya yang hanya mematok Rp 150 ribu. Harga itu, kata dia, di luar tanggungan biaya kamar hotel.

"Kamar hotel dibooking pria yang hendak pakai. Kami hanya berikan servis (pelayanan) kepada pelanggan," ucapnya.

Ia mengaku sudah empat tahun terjun ke prostitusi online. Sedangkan AAD dan LTN baru dua tahun membuka praktek prostitusi online ini melalui aplikasi WhatsApp.

Dirinya kembali mengakui bahwa dengan tarif yang ia pasang sebesar Rp500 ribu sekali pakai ini dalam sebulan memperoleh uang sampai Rp15 juta.

Sementara itu, uang yang ia dapatkan ini untuk membiayai kebutuhan hidupnya dan adiknya.***

Editor: Max Geroda

Tags

Terkini

Terpopuler