"Dia (suami) saya itu satu-satunya harapan kami yang selama ini bisa mencari nafkah. Dia sosok pekerja keras. Apa saja dia kerja, asalkan mendatangkan uang. Kadang jadi nelayan, kadang juga jadi petani dan ojek. Semoga ia tenang di surga," tambahnya.
Ia berharap kasus itu segera diproses secara hukum.
"Saya harap kasus itu segera diproses hukum, supaya kami sebagai keluarga bisa mendapat keadilan," sambungnya.
Untuk diketahui, aksi pemblokiran jalan menuju bandara itu lantaran warga pemilik lahan merasa kecewa terhadap pemerintah daerah Flores Timur yang belum membayar uang ganti rugi pembebasan lahan sesuai waktu yang sudah ditetapkan.***