FLORES TERKINI – Setelah berjuang melewati masa kuliah di Poltekkes Wira Husada Nusantara Malang, Nonciana Lero kini merasa lega dan bahagia.
Noncy, begitu ia disapa lahir di Ngalupolo, Ende, Flores, NTT, pada 21 November 2000 pun berhasil lulus dari Kampus Poltekkes Wira Husada Nusantara Malang.
Kali ini, Noncy bukan lulus asal-asalan, tetapi dengan predikat yang mengejutkan semua orang lantaran prestasi Kehormatan Besar atau magna cumlaude dari kampusnya.
Baca Juga: Cegah Varian Baru Omicron, Pemerintah Memperketat Kedatangan Warga Dari Luar Negeri
Di antara teman-teman seperjuangannya, Noncy meraih IPK paling tinggi yaitu 3,720 dan Noncy adalah satu-satunya yang meraih IPK di atas 3,70-an.
Ketika acara wisuda, Direktur Poltekkes Wira Husada Nusantara Malang Donna juga membacakan bahwa Noncy patut mendapatkan pula Kehormatan Tertinggi.
Ketika dihubungi Flores Terkini via telepon, Noncy mengatakan dia sangat bahagia dan bangga karena dirinya adalah anak petani yang berhasil membanggakan kedua orang tuanya.
Baca Juga: Cegah Covid-19 Varian Baru: Kemenkumham Terbitkan Aturan Pembatasan Orang Asing Masuk Indonesia
Putri pertama dari bapak Ambrosius Hola dan mama Erlina Mete ini menuturkan bahwa bapanya adalah pekerja keras dan menginginkan dirinya harus melanjutkan ke jenjang kuliah.
“Bapa seorang petani kebun yang rajin dan bekerja keras, sementara mama juga petani serentak ibu rumah tangga yang tekun dan berani,” katanya.
Noncy mengaku bangga sekaligus meneteskan air mata bahagia lantaran kesederhanaan orang tuanya membawa dirinya jauh-jauh dari Ende untuk berhasil di tanah orang.
Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Partai Hanura Beri Dukungan Penuh kepada Sosok Ini
“Atas dukungan bapa dan mama yang selalu setia memberikan teladan keberanian, saya memilih berkuliah di Poltekkes Wira Husada Nusantara Malang dan memilih jurusan kebidanan,” tambahnya.
Kini, hasil yang dicapainya bukan main-main, tetapi membanggakan semua orang, terkhusus orang tua yang sudah melahirkan dan membesarkannya.
“Terima kasih untuk bapa dan mama yang terhebat, karena mereka saya bisa sukses dan memberikan sesuatu yang berharga untuk mereka sebelum saya masuk ke dunia kerja nantinya,” ungkap Noncy.
Baca Juga: POLRI Siapkan Pola Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2022, Tidak Ada Penyekatan Wilayah
Lebih lanjut, Noncy berkisah bahwa dulu dia bersekolah di SDK St. Yoseph Ngalupolo, SMPN 2 Ndona, dan melanjutkan ke SMAN 1 Ende hingga lulus pada tahun 2018.
Alumnus SMAN 1 Ende ini menceritakan bahwa dia sangat menyukai pengalaman dalam ilmu kebidanan, khususnya pengalaman bersama ibu hamil.
“Saya merindukan pengalaman itu karena berhadapan langsung dengan mereka kami ikut merasakan penderitaan hingga membangkitkan rasa kemanusiaan dalam diri kami,” tuturnya.
Baca Juga: Ruang Digital Kerap Disalahgunakan, Ini Konsep Jitu yang Diterapkan Menkominfo Johnny Plate
Noncy ternyata tidak sendirian; ia ternyata memiliki seorang adik yang kini sedang bersekolah juga di SMAN 1 Ende.
Saat ditanyai bagaimana keputusan usai meraih IPK tertinggi di kampusnya, Noncy mengatakan dia akan kembali ke Ende untuk mengabdi di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Bruder Kris Riberu, SVD, sosok biarawan yang juga berasal dari Ngalupolo memberikan pesan dan kesannya soal Noncy.
Baca Juga: HGN ke-76, Kasek SDK Lewouran Ajak Guru dan Siswa untuk Bergerak dengan Hati Pulihkan Pendidikan
Kris Riberu ternyata sudah mengenal Noncy sejak SD dan dia mengatakan bahwa Noncy anak yang punya potensi sejak kecil dan sangat kreatif.
“Dia anak yang cerdas, komunikatif, dan kreatif. Dulu dia biasa jual sayur dan siri pinang untuk bantu bapa dan mamanya,” ungkap Kris.
Kris juga sangat bahagia dan mengatakan bahwa Noncy menjadi contoh yang memberikan motivasi untuk anak-anak muda yang sedang berkuliah saat ini.
Baca Juga: Tahun 2022 Pemerintah Siapkan Dana PEN Senilai Rp 414 Triliun, Simak Pernyataan Menkeu RI
“Semoga Noncy bisa menginspirasi teman-teman yang lain dan juga adik-adik yang sekarang sedang menjemput mimpi dan cita-cita mereka,” tambahnya.
Kris mengungkapkan, tidak ada yang mustahil ketika orang berjuang dan belajar dengan tekun, maka hasilnya pasti akan dipetik.
“Tidak ada yang mustahil bagi orang yang tekun. Semoga ilmu yang diperoleh Noncy bisa diimplementasikan dalam tugas dan karyanya nanti. Profisiat buat Noncy,” tutupnya.***