Network
FLORESTERKINI.com – Layanan operasional penerbangan yang sudah dijadwalkan oleh otoritas Bandara Frans Seda Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), selama beberapa hari terpaksa harus dihentikan sementara.
Hal itu disebabkan oleh peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan sebaran debu vulkanik akibat erupsi Gunung (Ile) Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Flores Timur, masih berada di ruang udara.
Kepala Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda, Ota Thalo, mengatakan bahwa keberadaan debu vulkanik di ruang udara tersebut sangat menghalangi pandangan sehingga dapat membahayakan penerbangan.
Baca Juga: RSUD Larantuka Hentikan Penggunaan Jaminan SKTM, Ada Apa?
“Masih closed (penerbangan), karena adanya sebaran debu vulkanik di ruang udara," kata Ota Thalo di Maumere, Rabu, 3 Januari 2024 sebagaimana dikutip FLORESTERKINI.com dari ANTARA.
Menurut Ota, guna meminimalisir ancaman bahaya yang timbul, rute penerbangan dari dan ke Bandara Frans Seda Maumere ditutup sejak 1 Januari 2024. Penutupan layanan itu dilakukan seiring dengan kembali terjadinya erupsi Gunung Lewotobi pada hari yang sama.
Akibat erupsi tersebut, lanjut Ota, muncul rekahan baru di arah timur laut yang menunjukkan embusan asap kawah di permukaan gunung semakin melebar, yang kemudian berdampak pada semakin tingginya tingkat ancamannya.
Baca Juga: Camat Talibura Gerak Cepat Tangani Puluhan Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi di Desa Kringa-Sikka
Dia menuturkan, ketinggian debu vulkanik dari permukaan hingga lapisan 9.000 kaki (feet). Hal itu diketahui berdasarkan hasil pantauan BMKG terkait informasi penyebaran debu vulkanik melalui SIGMET atau Informasi Meteorologi Signifikan.
