“Bapak/Ibu adalah bagian dari korban. Hingga hari ini tetap setiap menjalankan tugas dengan setia dan gembira adalah hal yang sangat membanggakan dan patut diapresiasi. PGRI Flores Timur hadir ingin menciptakan keakraban antarkita. Mari kita berbagi cerita dan syering tentang perjuangan teman-teman selama kurang lebih sebulan menjalankan tugas di tengah kondisi darurat ini. Bangga dengan ketegaran teman-teman dalam menjalankan tugas di lapangan,” imbuhnya.
Berkat pendataan yang baik dari PGRI Cabang Wulanggitang dan Ile Bura, PGRI Flotim tidak kesulitan saat mendistribusikan bantuan tersebut. Adapun jenis bantuan yang diberikan didominasi oleh bahan sembako, di antaranya beras, gula, minyak goreng, mie instan, telur, dan lain-lain.
Sementara itu, Ketua PGRI Cabang Wulanggitang, Eduardus Pope Ade Sayang, menjelaskan bahwa penerima donasi kali ini diprioritaskan bagi guru dan tenaga kependidikan honorer.
“Donasi yang diberikan hanya dua puluh lima paket saja, sehingga kita prioritaskan bagi teman-teman guru dan tenaga kependidikan honorer. Guru-guru ini berasal dari setiap sekolah yang berada di wilayah terdampak. Bila ke depan ada donasi lagi akan diberikan pada guru yang belum mendapatkannya,” ujar Edwar.
Raynaldi Hada Sogen, salah seorang guru dari Kecamatan Wulanggitang yang menerima bantuan, mengucapkan terima kasih kepada PGRI Kabupaten Flores Timur.
“Saya ucapkan terima kasih kepada PGRI Flores Timur atas bantuan khusus untuk kami guru-guru. Bantuan ini sangat berarti sekali bagi kami yang terdampak bencana alam ini. Kami tidak melihat jumlah atau besarnya donasi, apapun bantuan itu, kami terima dengan gembira. Kiranya pengurus PGRI senantiasa diberi kekuatan untuk terus berkarya,” ujar guru yang mengabdi di SMPN 3 Wulanggitang itu.***