Bangunan Puskesmas Paga di Sikka yang Diduga Dikorupsi Kini Bocor Sana-sini, Sejumlah Item Tak Berfungsi

- 22 Februari 2024, 06:49 WIB
Puskesmas Paga di Kabupaten Sikka yang dibangun dengan anggaran Rp1,6 miliar. Penegak hukum menduga ada korupsi dalam pembangunannya, dengan kerugian negara lebih dari Rp1,9 miliar.
Puskesmas Paga di Kabupaten Sikka yang dibangun dengan anggaran Rp1,6 miliar. Penegak hukum menduga ada korupsi dalam pembangunannya, dengan kerugian negara lebih dari Rp1,9 miliar. /Irma Roswita/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Satu-satunya jalan utama penghubung Desa Rejo dan Puskesmas Paga nyaris selalu tergenang, seiring musim hujan yang kian intensif di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Berbentuk cekungan pada jalur berkelok-kelok sekitar 10 kilometer sebelah utara Puskesmas Paga, jalurnya diapit sebuah kali dan bentangan jurang.

Dari kali yang berhulu di puncak perbukitan itulah air meluap, merendam hingga separuh ketinggian sepeda motor warga yang melewati jalan itu. Permukaan jalan yang rusak memaksa sejumlah pengendara berhenti di ujung ruas jalan yang lebih tinggi, menanti air pelan-pelan surut. Para pengendara yang melintas direkomendasikan untuk selalu waspada, apalagi jika tak hafal titik kerusakan di sepanjang jalan itu.

“Baiknya menepi saja dulu. Ruas jalan ini buruk sekali, banyak warga jadi terhambat mendapat layanan Puskesmas dalam kondisi darurat,” kata Fransiskus Ngaga (32), seorang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Paga.

Baca Juga: Xiaomi Bakal Rilis Lima Varian Redmi Note 13: Kamera 200MP hingga Chipset Canggih Kini dalam Genggaman Anda

Pembangunan Puskemas Diduga Dikorupsi

Berjarak sekitar 600 meter dari bibir pantai yang langsung terhubung dengan Laut Sawu, Puskesmas Paga tampak dominan ketimbang bangunan lain di sekitarnya. Puskesmas itu melayani lebih dari 16 ribu warga di 14 desa, menurut Badan Pusat Statistik dalam laporan ‘Kabupaten Sikka dalam Angka 2023’.

Bangunan dua lantai yang kini berdiri merupakan hasil perombakan dari struktur lama. Sebelumnya, bangunan itu hanya berlantai satu, dengan tiga bangunan utama, yakni ruang Unit Gawat Darurat (UGD), ruang administrasi, dan ruang rawat inap. Ketiga bangunan itu terhubung oleh lorong kecil.

Baca Juga: Laporan Komnas HAM Mengejutkan: Politisasi ASN dalam Pemilu 2024 Meningkat, Bawaslu Diminta Segera Bertindak

Perombakan bermula pada 2021. Pengerjaannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2021, sebesar Rp6.756.121.000. Pembangunannya dikerjakan oleh CV Kasih Murni, anggota Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia [Gapensi] Cabang Sikka, sebagai kontraktor pemenang tender.

Ketua Gapensi Cabang Sikka, Paulus Papo Belang, mengaku bahwa tak mengetahui secara jelas pemilik perusahaan itu. Namun sejauh yang diamatinya, rekam jejak perusahaan itu baik adanya.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x