Setelah itu, mereka dikasih parang dan alat dapur. Kepada mereka, orang suruhan Joker mengabarkan bahwa mereka siap masuk kerja.
Mereka kemudian dipindahkan lagi ke sebuah pondok yang tidak ada peralatan dapur, serta peralatan tidur dan dan lampu. Dengan terpaksa, mereka bertahan di pondok itu.
“Untuk makan, kami diminta untuk tunggu saja karena nanti diantar nasi. Kami tungu sampai jam 11 malam, nasi tak kunjung tiba. Kami lalu putuskan untuk kembali ke kamp yang berdekatan dengan kantor. Kami tanya ke mereka, kenapa tidak ada makanan untuk kami. Bagaimana kami bisa kerja kalau tidak ada makanan yang masuk?” begitulah Ari mengisahkan luapan omelan mereka.
Baca Juga: TEGAS! Menaker Ingatkan Perusahaan Bayar THR Paling Lambat H-7 Lebaran, Ada Sanksi Berat?
Bukannya mendapat jawaban tentang bagaimana mereka dapatkan makanan, keesokan harinya Ari justru dipanggil menghadap. Ari mendapat lontaran pertanyaan mau kerja atau tidak? Ari pun menjawab kalau semua mereka butuh makanan baru bisa bekerja.
Oknum yang senantiasa di sapa ‘bos’ itu menjawab sekenanya, bahwa akan meneruskannya ke Yuvenius alias Joker. Namun, apa yang dinantikan mereka itu berbuahkan ketidakjelasan.
Untuk bisa makan setelah menanti sekian hari, rombongan pekerja yang direkrut Joker itu pun terpaksa membantu memotong kayu untuk dijual. Di situlah awal mula Jodinus jatuh sakit.
Perhatian Yuvenius Alias Joker Sewaktu Jodi Sakit
Melihat keadaan yang dialami Jodi, Ari sebagaimana yang dikisahkannya melalui rekaman suara, lalu menelepon Yuvenius alias Joker.