Terjadi Lagi! Seorang Santri Tewas Diduga Dianiaya Senior di Sebuah Pesantren di Makassar

- 17 Maret 2024, 18:32 WIB
Ilustrasi penganiayaan santri di Makassar.
Ilustrasi penganiayaan santri di Makassar. /Saeful Ridwan/PR Sumedang

"Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Grestelina Makassar pada tanggal 15 Februari 2024, dan korban meninggal pada tanggal 20 Februari 2024," lanjut keterangan tersebut di atas.

Unggahan informasi terkait dugaan penganiayaan seorang santri di Makassar oleh seniornya.//
Unggahan informasi terkait dugaan penganiayaan seorang santri di Makassar oleh seniornya.// Tangkap Layar X/@riansahzyn

Masih dari keterangan yang sama, diketahui juga kronologi awal yang memicu terjadinya penganiayaan yang berujung maut ini. Awal mula pelaku merasa tersinggung karena korban mengetuk-ngetuk kaca jendela perpustakaan. Saat itu pelaku sempat menanyakan maksud dari aksi yang dilakukan korban. Oleh korban dijawab hanya dengan senyuman.

Sayangnya, karena mendapatkan jawaban hanya dengan sebuah senyuman, pelaku lantas marah dan langsung menganiaya korban dengan cara menyikut, kemudian dengan lutut, serta memukul di belakang telinga.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG! Ini 2 Link Live Streaming Final All England 2024: Anthony Ginting vs Jonathan Christie

"Korban ini seperti pelawak, dia hanya ingin bermain dan tidak bermaksud untuk menyinggung atau membuat orang lain marah, setelah pelaku bertanya seperti itu, dan hanya mendapatkan jawaban senyum, pelaku langsung menganiaya korban," demikian isi keterangan lanjutannya.

Dari unggahan tangkapan layar ssbuah chat ini diketahui bahwa korban sempat mendapatkan pertolongan pertama di klinik milik pesantren. Karena kondisinya semakin parah, korban lantas dibawa ke rumah sakit.

Berdasarkan keterangan dokter, menurut sang pengunggah informasi itu, korban mengalami luka di bagian belakang kepala yang diperkirakan menjadi penyebab kerusakan di otak kecil sehingga menyebabkan gagal nafas.

Baca Juga: Menganut Prinsip Keuangan Islam, SidraBank Mengaku Siap Bersaing dengan Shiba Inu di Pasar Cryptocurrency

"Dan saat ini, pihak pondok pesantren Tahfizhul Quran Al-Imam Ashim memilih diam setelah apa yang terjadi. pelaku saat ini masih menjadi tersangka," ujarnya.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x