Semana Santa 2024: Prosesi Laut Tuan Meninu Diikuti oleh Umat Non Katolik, Bukti Toleransi di Flores Timur

- 30 Maret 2024, 07:39 WIB
Prosesi Laut Tuan Meninu Semana Santa 2024 di Larantuka, Flores Timur.
Prosesi Laut Tuan Meninu Semana Santa 2024 di Larantuka, Flores Timur. /FT-Dok. Istimewa

FLORESTERKINI.com – Momentum saat Prosesi Laut Tuan Meninu (patung Tuhan Yesus Tersalib atau Tuan Bayi Kecil) pada Jumat, 29 Maret 2024, menjadikan suasana Kota Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sangat sepi bagaikan kota mati.

Ribuan peziarah rohani, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, dengan khusyuk mengikuti Prosesi Tuan Meninu dari pesisir Kota Rowido, Kelurahan Sarotari, menuju Pante Kuce di Kelurahan Pohon Sirih.

Di tengah teriknya mentari dan hantaman arus Gonsalu yang ganas, para peziarah tetap melangkahkan kaki dan menyatukan niat untuk ikut bersama dalam prosesi laut itu.

Baca Juga: Palu Jatuh! Ini 7 Poin Penting Seputar Revisi UU Desa, Salah Satunya Terkait Penghasilan Kades dan Aparatnya

Para peziarah rohani diantar oleh ratusan kapal laut beserta perahu dayung kecil tanpa mesin. Perahu-perahu dayung itu berjejer rapih di sepanjang lintasan pantai, mengikuti perahu yang membawa patung Tuhan Yesus Tersalib.

Perahu itu disebut 'berok', sebuah perahu dengan panjang 8 meter dan lebar 80 centimeter. Berok ini dikayuh oleh lima orang, tiga pendayung dan dua penolak. Kelima orang yang bertugas biasanya memiliki ujud atau niat khusus, yang disebut permesa.

Merinding dan menakjubkan! Itulah sebuah kalimat tepat yang dilontarkan kepada ribuan peziarah rohani tersebut. Mereka memadati seluruh kapal yang disediakan, bahkan berjubel di pepinggir kapal.

Baca Juga: Ragam Keunikan Perayaan Jumat Agung Umat Kristiani di Seluruh Dunia: Nomor Terakhir Ternyata Ada di Indonesia

Mereka mengenakan pakaian serba hitam. Mulut mereka terlihat komat-kamit sendirian alias terus merapalkan doa, menyampaikan ujud pribadi kepada Yesus Kristus yang tersalibkan.

Tangan mereka mengatup erat di dada sambil menggenggam untaian Rosario. Pekik nyanyian haru terdengar dari bibir mereka yang bergetar kencang, beradu dengan gesekan ombak yang yang sesekali memecahkan sunyi di bibir pantai.

Langit-langit kota tua Larantuka yang sedari tadi panas itu pun seketika pucat. Tampak sebagian peziarah sudah tumpah ruah di depan jalan Istana Raja Larantuka. Mereka menanti para peziarah Prosesi Laut Tuan Meninu dengan hening.

Baca Juga: Gunung Api Lewotobi Laki-laki Kembali Bergemuruh, PVMBG Minta Waspadai Banjir Lahar

Para Peziarah Termasuk Umat Non Katolik, Bukti Toleransi

Tim Polairud Flores Timur Polda NTT bersiaga jelang Prosesi Laut Tuan Meninu Semana Santa 2024.//
Tim Polairud Flores Timur Polda NTT bersiaga jelang Prosesi Laut Tuan Meninu Semana Santa 2024.// Emnir/FLORESTERKINI.com

Untuk diketahui, hingga Jumat sore, jumlah peziarah di Kota Larantuka mencapai 7.693 orang. Peziarah ini datang dari NTT, NTB,  Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, bahkan luar negeri. Ada 32 warga negara asing (WNA).

Berdasarkan laporan Panitia Semana Santa 2024, jumlah peziarah tak hanya datang dari kalangan agama Katolik tetapi juga Kristen sebanya 127 orang, Budha 5 orang, Hindu 2 orang, dan Islam 25 orang. Sebagian dari mereka menginap di hotel, home stay, fasilitas umum, bahkan rumah warga.

Data yang disajikan tersebut menunjukkan bahwa nilai toleransi di Pulau Bunga (sebutan untuk Pulau Flores) sangat tinggi. Prosesi Laut Tuan Meninu pun berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif hingga puncaknya.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah