Soal Dugaan Penelantaran Pasien Nifas di Flores Timur, Begini Klarifikasi Pihak RSUD Larantuka

- 6 Juli 2021, 14:47 WIB
Pihak RSDU Larantuka saat melakukan klarifkasi, Senin 5 Juli 2201.
Pihak RSDU Larantuka saat melakukan klarifkasi, Senin 5 Juli 2201. /Tangkap Layar YouTube.com/Elin Kelen/

Baca Juga: Sikapi Pandemi Covid-19, Fraksi Partai Golkar Flores Timur Tawarkan 7 Solusi Penting

Berdasarkan standar derajat luka tersebut, lanjut dr. Faizal, tindakan selanjutnya yang harus dilakukan adalah di kamar operasi, karena termasuk luka yang tidak mengancam nyawa.

“Jadi sifatnya itu elektif atau dapat direncanakan. Dan direncanakan adalah pada tanggal 2 Juli 2021, pukul dua siang. Karena kita juga melihat standar operasional dari kamar operasi yang begitu padat penanganan pasien,” bebernya.

Persoalan ketiga yang disinggung dalam konferensi pers tersebut terkait dengan status pasien FKM yang dinyatakan terpapar Covid-19. Sehubungan dengan hal ini, dr. Faizal mengatakan bahwa pasien bersangkutan terkonfirmasi Covid-19 berdasarkan pemeriksaan diagnostic rapid test antigen.

Baca Juga: Covid-19 di Flores Timur Menggila, Ketua PAC Golkar Solor Barat Ingatkan Warga Tetap Tenang dan Patuhi Prokes

“Karena menunjukkan hasil positif maka otomatis penanganan pasien ini harus sesuai dengan standar prosedur operasional terkait dengan penanganan bedah khusus untuk pasien Covid. Karena penanganan pasien Covid, maka jam dan jadwal operasinya itu harus dikhususkan. Jadi tidak boleh gabung dengan jadwal operasi biasa. Satu hari misalnya ada empat kali operasi, berarti operasi terakhir yang harus kita ambil. Untuk pasien Covid berarti harus segera dilakukan sterilisasi 12 jam, sehingga memakan waktu,” terang dr. Faizal.

Selanjutnya, dr. Faizal menjelaskan poin keempat yang disinggung @Kein Pro dalam status Facebook-nya, bahwasanya tidak masuk akal ibu yang melahirkan karena bawaan sudah batuk pilek dan demam dari kampung, yang selama ini tidak jalan kemana-mana, kemudian dinyatakan Covid-19.

“Kalau ini menurut saya bukan pertanyaan. Pada kasus pandemi ini, kita tidak bisa tahu siapa yang aman, siapa yang sakit, tidak bisa. Walaupun ibu tetap di dalam rumah, tapi seorang keluarga dia harus bersosialisasi, dia kontak erat di luar juga kita tidak tahu. Jadi semua berisiko untuk terkena Covid. Jadi statement ini saya rasa bukan pertanyaan,” ujar dr. Faizal.

Baca Juga: Jawabi Persoalan Para Guru Terkait Seleksi CPNS dan PPPK, PGRI Flores Timur Dorong Dibukanya Hotline

Berikut, terkait pertanyaan @Kein Pro bahwa apakah pemeriksaan Covid-19 pada RSUD Larantuka bermasalah, dr. Faizal menjelaskan bahwa pengadaan tes antigen pada dasarnya harus sesuai dengan standar dan regulasi dari Kementerian yang berlaku, mulai dari standar apeks sampai standar ruangan.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah