Selama berada di bawah perawatan dan pengawasan dr. Consita, almarhum selalu mengeluh sesak napas yang mana didahuui oleh batuk keras.
Selain merasakan nyeri setiap kali batuk, almarhum juga mengatakan kalau penciumannya sudah hilang.
Baca Juga: Soal Dugaan Penelantaran Pasien Nifas di Flores Timur, Begini Klarifikasi Pihak RSUD Larantuka
Sayangnya, belum 100 persen menjalani perawatan, MNP dikabarkan meninggal dunia di hari yang sama, tepat pukul 17.21 sore WITA, di ruang perawatan isolasi Covid-19 RSD Aeramo.
Almahrum yang meninggal dunia karena terpapar Covid-19 ini meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang saat ini duduk di bangku SMP.
Berdasarkan Surat Keterangan Kematian yang ditandatangani oleh dr. Andreas Agung, almarhum MNP meninggal dunia dengan diagnosa terpapar CHF FC II-III retensi urine ec batuk uretra.
Baca Juga: Lagi, Bupati Flotim Keluarkan Instruksi Tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat, Simak Penjelasannya
Selain itu MNP disebut mengalami multiple oragan failure. Dari gejala klinis ini menunjukan MNP positif Covid-19.
Setelah meninggal dunia, almarhum dimakamkan dengan mengikuti prosedur Covid-19 di Desa Aeramo pada hari Selasa, 6 Juli 2021, pukul 02.30 WITA dini hari.***