Pemkab Flores Timur Tingkatkan Kewaspadaan Usai Kasus Kematian Ternak Babi di Sikka Meningkat Akibat ASF

- 3 Februari 2024, 06:38 WIB
Ilustrasi ternak babi.
Ilustrasi ternak babi. /Unsplash

Baca Juga: Melangkah ke Era Pendidikan Digital: Daftar Aplikasi Belajar Online Gratis yang Membuka Akses untuk Semua

Untuk diketahui, menurut data terbaru dari Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, tercatat sebanyak 74 ekor ternak babi yang mati akibat ASF dalam periode Desember 2023 hingga 31 Januari 2024.

Rincian data kematian ternak babi akibat diserang ASF di Kabupaten Sikka hingga akhir Januari 2024 adalah 66 ekor di Desa Nita (Kecamatan Nita), 4 ekor di Kelurahan Wolomarang (Kecamatan Alok Barat), 1 di Kelurahan Wailiti (Kecamatan Alok Barat), 2 di Kelurahan Nangameting (Kecamatan Alok Timur), dan 1 di Desa Manubura (Kecamatan Nelle).

Saat ini, dinas terkait di kabupaten itu aktif membangun komunikasi dengan petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dan para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya dan dampak ASF.

“Vaksinya belum ada, sehingga kita utamakan pola pikir masyarakat inilah yang harus diubah terlebih dahulu. Yang menjadi vaksin itu adalah peternak itu sendiri, dengan cara biosecurity total, mulai dari sanitasi kandang, sisa-sisa makanan, juga pembeli yang datang dari luar daerah,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan, belum lama ini.***

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah