Tahbis Jadi Imam Katolik di Tengah Penduduk Mayoritas Islam, Pater Goris: Ini Latar Belakang Perutusan Kami

- 21 September 2023, 07:06 WIB
Pater Goris Kaha, SVD bersama dua keponakannya yakni Laras dan Kene (semasa kecil).
Pater Goris Kaha, SVD bersama dua keponakannya yakni Laras dan Kene (semasa kecil). /Dok. Pribadi Pater Goris Kaha

Kisah Lucu Menjelang Tahbisan Imam

Pater Goris Kaha mengisahkan, ada kisah lucu menjelang tahbisan imam itu terjadi. Transportasi di Pulau Solor saat itu cukup sulit, hanya ada satu bus dan tiga truk penumpang. Panitia merencanakan agar rombongan calon imam baru akan dijemput dengan bus semata wayang itu.

Tetapi sayang, seminggu menjelang tahbisan, bus dibakar oleh orang sekampung karena jengkel dan marah sopirnya sering mabuk. Akhirnya, rombongan calon imam baru dijemput dengan truk kayu, di mana di atas truk ada spanduk besar dengan tulisan: “Pujilah Tuhan, karena Dia baik!”.

“Lalu saya berpikir, pujilah Tuhan karena imam barunya atau karena mereka masih memiliki satu truk lainnya? Tetapi pasti yang pertama tadi yang dimaksudkan,” ujarnya.

Baca Juga: Bawaslu Tegaskan Bakal Take Down Konten Pemilu yang Melanggar di Akun TikTok

Motto Tahbisan dan Secuil Kisah Panggilan

Motto tahbisan yang menjadi pilihan Pater Goris Kaha saat tahbisan imam adalah rangkuman pengalaman dan keyakinannya, yang diambil dari Prolog Injil Yohanes: “Pada mulanya adalah Sabda, Sabda itu ada bersama Allah dan Sabda itu adalah Allah”.

Ia mengatakan, kisah panggilan yang sangat menarik baginya dalam Kitab Suci adalah panggilan Samuel. Ketika ia mempersembahkan misa perdana, anak-anak Taman Kanak-Kanak (TK) di kampung halamannya coba memperagakan kisah itu dengan sederhana, spontan, dan sangat lucu.

Baca Juga: Profil Lengkap Hugo Samir, Pemain yang Jadi Pembeda di Laga Timnas Indonesia vs Kirgistan

“Saya heran bagaimana mereka tahu bahwa kisah itu saya senang, ternyata ibu guru mereka adalah salah satu teman kelas saya dulu. Dia masih ingat pengalaman syering semasa masih di SMP ketika saya akan ke seminari menengah. Saya merasa itu semua merupakan bentuk dukungan paling tulus dari sesama,” beber sang pastor.

Sementara itu dalam Kitab Kejadian, kata Pater Goris Kaha, dikisahkan bagaimana Allah mencipta dan Dia melihat semuanya baik adanya. “Saya memilih motto ini karena keyakinan bahwa ‘pada mulanya adalah Sabda’ mengantar orang untuk menghormati ciptaan secara tulus. Sebagai imam, saya dituntut menghargai ciptaan dan menghormati semua orang. Saya harus belajar menerima semuanya dengan semangat Sang Sabda tadi: semangat untuk mengasihi,” ujarnya.

Syukur 25 tahun imamat Pater Goris Kaha, SVD.//
Syukur 25 tahun imamat Pater Goris Kaha, SVD.// Dok. Pribadi Pater Goris Kaha

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah