FLORES TERKINI – Kabupaten Flores Timur (Flotim) kembali menorehkan prestasi dalam pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal tingkat nasional. Program PMT lokal sendiri digalakan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia yang tergolong cukup tinggi.
Kali ini, kabupaten di ujung timur Pulau Flores tersebut masuk dalam kategori 10 besar nasional. Tak hanya itu, Flores Timur bahkan menjadi satu-satunya kabupaten di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berhasil masuk 10 besar tingkat nasional.
Penghargaan atas prestasi tersebut diserahkan secara langsung oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin kepada Penjabat Bupati Flotim Doris Alexander Rihi, dalam kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023, di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Oktober 2023.
Baca Juga: VIRAL! Sedang Asyik di Kamar Hotel, 2 ASN di Flores Timur Diciduk Polisi, Ini Sanksinya!
Adapun kriteria yang menjadi dasar penilaian meliputi tiga hal di ataranya, realisasi anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal, jumlah Puskesmas yang melaksanakan PMT lokal, dan penurunan gizi kurang di kabupaten/kota.
Sementara itu, proses penilaian dilakukan langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesian terhadap 514 kabupaten/kota sudah melaksanakan program dimaksud.
10 Kabupaten Penerima Penghargaan PMT Nasional 2023
Berikut daftar 10 kabupaten terbaik dalam pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal Tingkat Nasional Tahun 2023.
- Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara
- Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan
- Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung
- Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara
- Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan
- Kabupaten Mamberamo Tengah, Provinsi Papua Pegunungan
- Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua
- Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggata Barat
- Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara
Tren Penurunan Stunting Cukup Menggembirakan
Kepala BKKBN selaku Ketua Tim Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting Hasto Wardoyo mengatakan, tren penurunan stunting cukup menggembirakan meskipun belum mencapai target nasional.
Menurut Hasto, terhitung pada periode tahun 2013 sampai 2019, prevalensi stunting rata-rata 1,3 persen pertahun. Pada periode 2019 sampai 2021 sebesar 1,6 persen per tahun.
Baca Juga: Polisi Tangkap Penyebar Hoaks Begal di Flores Timur, Warga Diminta Tak Mudah Percaya Berita Bohong
"Dan alhamdulilah, tahun 2021 sampai 2022 meskipun masih pandemi, penurunan stunting mencapai 2,8 persen pertahun," ujar Hasto Wardoyo dalam Rakornas Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023, di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Oktober 2023.
Hasto meyakini, dengan menambah wilayah prioritas, prevalensi stunting akan turun 3,8 persen setiap tahunnya. Dengan demikian, target prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen di tahun 2024 dapat terwujud.
"Kami masih bisa optimis memenuhi target stunting nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024 dengan prevalensi 3,8 persen setiap tahun," katanya.***