Mengenal Marketplace Guru, Ide Baru Mendikbudristek untuk Mengubah Nasib Guru Honorer di Masa Depan

1 Juni 2023, 08:11 WIB
Ilustrasi guru honorer. Mengenal Marketplace Guru, ide daru Mendikbudristek untuk mengubah nasib guru honorer di masa depan. /Unsplash.com/@husniatisalma

FLORES TERKINI – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencetuskan sebuah ide baru yang dikenal dengan nama Marketplace Guru.

Ide baru tersebut disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR yang digelar pada Rabu, 24 Mei 2023 lalu.

Adapun tiga kementerian lainnya yang menjadi partner diskusi Nadiem Makarim sebelum munculnya ide Marketplace Guru itu adalah Kemendagri, Kemenkeu, dan Kemenpan RB. Diskusi ini secara khusus membahas terkait kesejahteraan guru honorer.

Baca Juga: Tenaga Honorer Dihapus pada November 2023? Begini Kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI

Berdasarkan diskusi tersebut, tercetuslah 3 pilar yang ditenggarai bakal mengubah nasib guru honorer di masa depan, yang mencakup Marketplace Guru, Perekrutan oleh Sekolah, dan Penempatan pada Formasi Kurang Peminat.

Akankah Marketplace Guru sebagai solusi tepat untuk mengubah nasib guru honorer di masa depan? Apa itu Marketplace Guru? Berikut penjelasannya, seperti dilansir dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul: “Apa Itu Marketplace Guru? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini”.

Apa Itu Marketplace Guru

Jika Anda sudah terbiasa dengan online shop, Marketplace Guru mungkin bukan menjadi hal yang baru untuk Anda. Pasalnya, konsep ini memiliki sistem yang tidak jauh berbeda dengan sistem yang diterapkan di online shop.

Baca Juga: Nasib Tenaga Honorer Tersisa 7 Bulan, Bakal Langsung Diangkat Jadi PPPK Atau?

Melalui Marketplace Guru, para guru dimudahkan untuk menemukan maupun ditemukan sekolah yang membutuhkan talentanya untuk mengajar. Layaknya online shop, Marketplace Guru memungkinkan talenta dipesan oleh institusi pendidikan sesuai formasi yang dibutuhkan.

Tentunya proses pemesanan tersebut membutuhkan medium teknologi juga. Dengan sarana ini, database guru dapat diakses oleh sekolah mana pun yang sedang merekrut talenta melalui marketplace tersebut.

Melalui konsep ini, pola perekrutan yang semulanya terpusat akan diubah menjadi pengangkatan setiap saat, seperti ketika kita berbelanja di marketplace.

Baca Juga: Honorer Dapat THR 2023? Menpan RB Azwar Anas Beri Jawaban Begini, Sri Mulyani Bahas Tanggal Pencairan

"Karena real time rekrutmen, tes seleksi nggak harus gelondongan dua kali setahun. Kita bisa punya testing center di mana-mana, yang kapan pun guru-guru honorer ingin masuk bisa mengikuti seleksi,” kata Nadiem Makarim.

Meski demikian, formasi masih tetap ditentukan pemerintah pusat, tetapi bersifat dinamis setiap tahun, tergantung jumlah siswa.

Marketplace untuk guru adalah suatu database yang nanti akan didukung secara teknologi di mana semua sekolah ini bisa mengakses siapa saja yang mau menjadi guru, dan siapa saja yang mau diundang menjadi guru di sekolah,” imbuhnya.

Baca Juga: Honorer Harus Tahu! Batas Akhir SPTJM Beberapa Hari Lagi, BKN Beri Sanksi Seram Ini Soal Pendataan Non ASN

Siapa Saja yang Masuk dalam Marketplace?

Nadiem menjelaskan lebih lanjut soal siapa-siapa saja yang diperbolehkan masuk dalam Marketplace Guru tersebut.

Menurutnya, setidaknya terdapat 2 kategori guru yang bisa masuk Marketplace Guru. Pertama, guru-guru honorer yang sudah masuk seleksi untuk mengikuti calon guru ASN. Kedua, lulusan PPG Prajabatan.

“Semua guru yang masuk ke marketplace ini sudah berhak mengajar di sekolah-sekolah,” ujarnya.

Baca Juga: Info Honorer Terbaru: 62.645 Guru Belum Jelas Nasibnya Soal Penempatan, Ini Janji Kemendikbudristek

Perubahan Skema Anggaran

Jika program ini terlaksana, nantinya pemerintah akan mengalihkan anggaran gaji dan tunjangan guru ASN dari daerah ke sekolah-sekolah yang terdaftar dalam Marketplace Guru.

Namun anggaran tersebut hanya bisa dibelanjakan di Marketplace Guru, tidak untuk kebutuhan lainnya.

Baca Juga: DPR Ingin Persoalan Honorer 2023 Tuntas, Sayangnya Hal Ini Justru Jadi Kendala Besar

"Kami akan transfer anggaran ini rekening sekolah langsung, dan itu hanya boleh digunakan untuk perekrutan guru yang ada di dalam Marketplace Guru tadi," tutur Nadiem.

"Jadi penggunaan dana dikunci hanya untuk yang benar-benar boleh menjadi guru," tambah Nadiem.

Dua Tiga Pulau Terlampaui

Lewat Marketplace Guru, Nadiem berharap tidak ada lagi guru yang kebingungan mencari lapangan kerja. Selain itu, sekolah juga dapat lebih mudah merekrut lantaran akan ada testimoni talenta yang menjadi rujukan kerja calon tenaga pendidik.

Baca Juga: Pendataan Honorer Buruk hingga Revisi UU ASN Molor, DPR Sentil Jeleknya Kinerja Pemerintah Pusat dan Daerah

Marketplace Guru juga disebut dapat menjangkau dua pilar lainnya, yakni Perekrutan oleh Sekolah, dan Penempatan pada Formasi Kurang Peminat.

Dengan itu, sekolah ke depannya hanya bisa merekrut guru lewat marketplace tersebut. Sementara guru juga dapat lebih fleksibel mendaftar ke institusi pendidikan yang mereka inginkan.

Poin terakhir, pemerintah akan memastikan keterisian formasi guru di sekolah yang kurang peminat dengan mengambil talenta di marketplace dan membekali mereka dengan beasiswa dan ikatan dinas.

"Calon guru akan ditempatkan di sekolah kurang peminat setidaknya tiga tahun, adanya tambahan insentif, dan beasiswa dengan ikatan dinas," pungkas Nadiem.*** (Alanna Arumsari Rachmadi/Pikiran Rakyat)

Editor: Ade Riberu

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler